Uji Coba Vaksin Moderna Tahap Satu Menunjukkan Respon Kekebalan

- 15 Juli 2020, 16:00 WIB
Perusahaan bioteknologi Moderna di Cambridge, AS
Perusahaan bioteknologi Moderna di Cambridge, AS /New York Times

Vaksin yang berhasil bisa menjadi titik balik bagi Moderna yang berbasis di Cambridge, Massachusetts, yang belum pernah memiliki produk berlisensi.

Vaksin buatan Moderna, mRNA-1273, menggunakan asam ribonukleat (RNA) - pembawa pesan kimia yang berisi instruksi untuk membuat protein.

Baca Juga: Kabar Baik dari Universtitas Airlangga yang Berhasil Temukan Ramuan Obat Penangkal Virus Covid-19

Ketika disuntikkan ke manusia, vaksin menginstruksikan sel untuk membuat protein yang meniru permukaan luar virus corona, yang diakui tubuh sebagai penyerbu asing, dan melakukan respons kekebalan terhadapnya.

Hasil yang dirilis pada hari Selasa melibatkan tiga dosis vaksin, diuji dalam kelompok 15 sukarelawan berusia 18-55 yang mendapat dua suntikan, terpisah 28 hari. Kelompok menguji 25, 100 atau 250 mikrogram vaksin.

Tim melaporkan bahwa orang yang mendapat dua dosis vaksin memiliki tingkat antibodi penetralisir pembunuhan virus yang melebihi tingkat rata-rata yang terlihat pada orang yang telah pulih dari Covid-19.

Baca Juga: Jokowi Perkirakan Puncak Wabah Virus Covid-19 Sekitar Agustus Hingga September

Kejadian buruk setelah dosis kedua terjadi pada tujuh dari 13 sukarelawan yang mendapat dosis 25 mikrogram, semua 15 peserta yang menerima dosis 100 mikrogram dan semua 14 yang mendapat dosis 250 mikrogram.

Pada kelompok dosis tertinggi, tiga pasien mengalami reaksi parah seperti demam, kedinginan, sakit kepala atau mual. Salah satunya mengalami demam 103,28 Fahrenheit (39,6 C) seperti yang dikutip dari Reuters.

"Kami tidak melihat hal itu sebagai efek samping serius," kata Jackson, merujuk pada reaksi yang memerlukan rawat inap atau mengakibatkan kematian.

Halaman:

Editor: Heru Fajar

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x