Kronologi Tentara Indonesia yang Cegat Tank Tempur Israel di Lebanon

- 21 Juni 2020, 18:05 WIB
Hadang Tank Israel, Pasukan Perdamaian TNI di Libanon  cegah pertikaian Israel Libanon
Hadang Tank Israel, Pasukan Perdamaian TNI di Libanon cegah pertikaian Israel Libanon //Instagram @lebanese.army_

SEMARANGKU – Tentara Nasional Indonesia atau TNI berhasil menghindarkan perang terbuka antara militer Israel dan Libanon. 

Berita ini pun sempat viral karena keberanian tentara Indonesia yang dengan tegas bisa menghentikan tank Israel di area blue line.

Aksi para tentara kebanggaan masyarakat Indonesia ini banyak mendapatkan pujian dari dalam negeri. Mereka mampu menghentikan sekaligus tetap menjaga agar perang tidak terjadi antara Israel Defense Force (IDF) sengan Lebanon Armed Force (LAF).

 Baca Juga: Pertama di Indonesia, Kini Netflix Sudah Bisa Ditonton di TVRI

Pasukan perdamaian dari Indonesia ini memang ditugaskan dibeberapa wilayah perbatasan negara yang berkonflik. Sudah berpuluh tahun TNI selalu mengirim tentaranya ke berbagai medan konflik antar negara.

Artikel ini sudah pernah tayang di Pikiranrakyat.com dengan judul:Kronologi Tentara Indonesia Hadang Tank Israel di Lebanon, Cegat Manuver Militer Usai Dapat Laporan

Pasukan dibawah bendera PBB ini menjadi salah satu yang paling diandalkan buat warga negara yang berkonflik agar perdamaian dan rasa nyaman tetap terjaga.

Wilayah Timur Tengah, Tepi Barat maupun daratan Afrika sering menjadi daerah operasi pasukan perdamaian dari Indonesia.   

 Baca Juga: #HBD59Jokowi Trending di Twitter Tokoh dan Artis Kasih Selamat dan Doa

Pasukan TNI ini merupakan bagian dari Kontingen Garuda (Konga) di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk perdamaian Timur Tengah.

Komandan Pusat Misi Pasukan Perdamaian (PMPP) TNI Mayjen TNI Victor Hasudungan Simatupang pada Jumat 20 Juni 2020 menjelaskan kronologi terjadinya insiden ini.

"Pada Selasa 2 Juni 2020, pasukan kita yang di Lebanon, tentara Garuda kita yang di Lebanon di daerah 'Blue Line' sana menghadang pertikaian antara tentara Lebanon dan tentara Israel," kata Mayjen Victor seperti dikutip dari Pikiran-Rakyat.com.

 Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi, Ada 2 Kali Letusan Pagi Ini, Angin Mengarah ke Barat

Insiden yang terekam video siaran dari LAF berdurasi satu menit itu terjadi di Adisa, salah satu titik pengawasan garis demarkasi 'Blue Line atau wilayah netral sepanjang 400 kilometer di bagian selatan Lebanon.

Peristiwa menegangkan ini berawal dari masuknya Tank Merkava Israel milik IDF ke daerah tersebut. Mereka terpantau tentara Lebanon atau LAF yang sedang berpatroli tak jauh dari sana.

Tank Merkava itu kemudian meninggalkan lokasi, namun bukan untuk mundur dan menjauh dari perbatasan.

 Baca Juga: Pemkot Surakarta Akan Gelar Sayembara Desain Patung Didi Kempot

Kekuatan tentara IDF yang lebih besar datang kembali, kemudian melakukan manuver latihan dengan pasukan daratnya.

Tak mau kalah, tambahan pasukan LAF bersenjatakan M16 sebanyak 16 pucuk juga tiba untuk bergabung dengan tim patroli.

"Tidak ada letusan, tapi mereka sudah saling mengerahkan kekuatan. Israel menambah kekuatan, terus Lebanon juga menambah kekuatan," kata Victor.

 Baca Juga: Gading Marten dan Gisel Dikabarkan Akan Rujuk, Roy Marten Mendukung

Memanasnya situasi di sana dilaporkan pada Pasukan Perdamaian PBB dari Indonesia yang dipimpin Mayor Infanteri Handi Wibowo. Mayor Handi selaku Komandan Kompi Alfa datang dengan 23 orang prajurit lainnya.

Pasukan TNI tiba di lokasi, kemudian memosisikan diri di antara IDF dan LAF serta mengibarkan bendera PBB. Pengibaran itu merupakan imbauan bagi kedua pasukan agar tidak saling berkonfrontasi.

Beruntung, baku tembak tidak terjadi. Keduanya patuh dan meninggalkan lokasi. IDF terlebih dahulu pergi, kemudian disusul LAF.

 Baca Juga: Ulama Malaysia Dianggap Menghina Budaya Jawa Setelah Menonton Lathi

Semua prosedur yang dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) PBB untuk mendamaikan kedua pihak.

Selain TNI, sebetulnya ada beberapa satuan tentara dari negara lain yang juga bertugas di sepanjang 'Blue Line'.

"Jadi, itu dibagi-bagi. Ada yang dari Spanyol, negara lain juga, untuk mengamankan 'Blue Line' itu," ungkap Victor. ** (Mahbub Ridhoo Maulaa/Pikiranrakyat.com)

Editor: Heru Fajar

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x