Bahkan tentu banyak orang akan bertanya bahwa sejauh mana Indonesia memiliki dukungan hingga berani mengambil beberapa langkah tersebut.
"Orang tergoda untuk bertanya-tanya sejauh mana Indonesia memiliki dukungan yang cukup kuat untuk mengkonfirmasi pesanan kedua model pesawat ini yang jauh dari kata termurah di pasaran," tulis Avionslegendaires.net seperti dikutip Zonajakarta.com.
Sekali lagi Indonesia disebut sebagai Negara Tak Kasat Mata lantaran Amerika Serikat bahkan saat ini telah memberi lampu hijau.
Entah apa yang mendasari Amerika Serikat akan melepas 36 Eagle II ke Indonesia, meski tindakan tersebut bisa saja membahayakan.
Pasalnya bukan karena dalam ranah bisnis, namun perjanjian kontrak Penerbangan Dassault dengan Prancis.
"Apakah lampu hijau Amerika untuk ekspor tiga puluh enam Eagle II membahayakan kontrak Penerbangan Dassault? Apriori bukan karena Indonesia sebagian besar telah menjinakkan ranjau hulu dengan mengumumkan keinginannya untuk menyelaraskan kedua model pesawat tersebut.
Terlepas dari itu semua tentu hal tersebut membuat Prancis lagi-lagi menyebut Indonesia sebagai Raksasa yang Tak Kasat Mata.
Sisi baiknya adalah Indonesia memiliki industri ekonomi dan intelijen di kawasan Asia.