SEMARANGKU - Pemerintah Rusia menyebutkan bahwa pihaknya mungkin harus membayar utang valuta asing menggunakan Rubel.
Rusia yang mungkin harus membayar utang valuta asing dengan mata uang Rubel merupakan salah satu efek sanksi yang dijatuhkan kepada negara tersebut atas perang di Ukraina.
Kementerian Keuangan Rusia sedang bersiap untuk melunasi sebagian utang valuta asingnya yang kemungkinan menggunakan Rubel pada Rabu, 16 Maret 2021.
Pembayaran utang valuta asing Rusia akan dilakukan dalam Rubel jika sanksi mencegah bank untuk membayar utang dalam mata uang yang diterbitkan.
Sanksi Barat atas peristiwa di Ukraina telah memutuskan Rusia dari bagian-bagian penting pasar keuangan global.
Serta telah membekukan hampir setengah dari cadangan emas dan valuta asing negara itu senilai $640 miliar.
Hal tersebut memicu krisis ekonomi terburuk sejak kejatuhan Uni Soviet tahun 1991.
Baca Juga: Impor Senjata ke Eropa Melonjak Tajam di Tengah Perang Rusia-Ukraina, Persiapan World War III?