Rusia dan Ukraina Tingkatkan Aktivitas Militer karena Adanya Risiko Perang, AS Dukung Ukraina

- 25 November 2021, 14:45 WIB
Rusia dan Ukraina Tingkatkan Aktivitas Militer karena Adanya Risiko Perang, AS Dukung Ukraina
Rusia dan Ukraina Tingkatkan Aktivitas Militer karena Adanya Risiko Perang, AS Dukung Ukraina /Pixabay/DimitroSevastopol

SEMARANGKU - Rusia dan Ukraina meningkatkan kewaspadaan militer mereka.

Rusia dan Ukraina meningkatkan latihan tempur menyusul adanya risiko perang.

Rusia telah menggelar latihan militer di Laut Hitam, selatan Ukraina, dan mengatakan perlu mempertajam kesiapan tempur pasukan konvensional dan nuklirnya karena aktivitas NATO yang meningkat di dekat perbatasannya.

Sementara itu, Ukraina sendiri mengatakan bahwa Rusia mungkin sedang mempersiapkan invasi mereka.

Peningkatan aktivitas militer di kedua belah pihak menyusul meningkatnya ketegangan selama berminggu-minggu yang telah meningkatkan risiko perang antara kedua tetangga.

Baca Juga: Tegakkan Hukum, Captain Amerika Ikut Operasi Zebra Candi di Temanggung

Namun Rusia menyangkal niat agresif dan sumber intelijen Barat mengataka bahwa mereka tidak melihat Rusia melakukan hal itu.

AS dan NATO telah mengisyaratkan dukungan mereka untuk Ukraina dengan cara yang dianggap provokatif oleh Rusia.

Hal itu termasuk melalui manuver kapal perang bulan ini di Laut Hitam dan pengiriman kapal patroli AS ke angkatan laut Ukraina.

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan akan menjadi sebuah kesalahan besar jika Rusia menyerang Ukraina.

Baca Juga: Turuti Saran AS, Prancis dan Jerman Minta Warganya Tinggalkan Ethiopia yang Dilanda Perang

Pesawat dan kapal tempur Rusia berlatih memukul mundur serangan udara di pangkalan angkatan laut dan menanggapi dengan serangan udara selama latihan militer di Laut Hitam.

Sementara itu, Ukraina mengadakan operasi khusus di perbatasan dengan Belarus.

Hal itu termasuk dengan latihan pesawat tak berawak dan latihan militer untuk unit anti-tank dan udara.

Ia telah mengerahkan 8.500 tentara tambahan ke perbatasannya dengan Belarus, dengan mengatakan pihaknya khawatir akan terseret ke dalam krisis migran.

Sementara itu, Kepala intelijen militer Ukraina mengatakan bahwa Rusia memiliki lebih dari 92.000 tentara yang berkumpul di sekitar perbatasan Ukraina dan sedang mempersiapkan serangan.***

Editor: Ajeng Putri Atika

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x