Sementara itu, Lebanon telah semakin terpukul oleh pemadaman yang diperpanjang karena listrik yang disediakan negara telah berkurang menjadi hampir tidak ada.
"Harga makanan kami semakin mahal karena kami harus membayar lebih banyak untuk penyedia generator swasta untuk memperhitungkan kenaikan harga bahan bakar," kata Mohammad.
"Dan semua produk kami di keranjang-keranjang di sana terutama menjadi lebih mahal, karena orang yang mengirimkannya kepada kami dari pasar sayuran harus membayar lebih untuk bensin." sambungnya.
Kementerian ekonomi Lebanon mengumumkan awal pekan ini bahwa mereka telah menaikkan harga roti untuk keenam kalinya tahun ini hal ini sebagian karena melemahnya mata uang lokal, tetapi juga karena krisis bensin dan bahan bakar karena biaya transportasi telah melonjak.***