SEMARANGKU – setelah kejatuhan Afghanistan oleh Taliban mereka pun menjadi sorotan dunia. Apakah akan terulang kembali krisis kemanusian saat negara itu dikuasai Taliban seperti tahun 1996-2001.
Sekertaris Jendral PBB Antonio Guterres membahas permasalahan ini dalam konfrensi Jenewa pada hari Senin. PBB bersama pendonor lainnya akan menyiapkan dana sebesar 1 miliar Dollar.
Setelah mengahadapi puluhan tahun perang, penderitaan, dan ketidakamanan yang warga Afghanistan hadapi “mungkin ini saat yang paling berbahaya,” kata Guterres dalam sambutan pembukaan konfrensi Jenewa.
Baca Juga: Banyak Warga Afghanistan yang Jual Harta di tengah Krisis Uang Tunai
Baca Juga: PBB Peringatkan Afghanistan akan Hadapi Kehancuran Total, Utusan: Biarkan Ekonomi Bernafas
Dirinya menambahkan “ rakyat Afghanistan membutuhkan jalur kehidupan, sistem keuangannya saat ini sangat terbatas dan sejumlah ekonomi dasar tidak dapat dijalankan.”
Dia mengatakan makanan bisa habis pada akhir bulan ini, dan program pangan dunia mengatakan 14 juta orang berada diambang kelaparan. Taliban kembali berkuasa bulanlalu dalam serangan kilat setelah pasukan NATO pimpinan AS ditarik keluar dan pasukan pemerintah yang didukung pihak Barat dilebur habis.
Dengan miliaran dolar bantuan tiba-tiba berakhir karena antipasti Barat dan ketidakpercayaan terhadap Taliban yang kembali berkuasa. Para pendonor mempunyai kewajiban moral setelah keterlibatan selama 20 tahun.
Guterres mengatakan “ Tidak mungkin” memberikan kemanusian di Afghanistan tanpa terlibat dengan Taliban. “sangat penting untuk terlibat dengan Taliban pada saat ini,” kata kepada wartawan Guterres di sela-sela konfrensi.