Hubungan Memburuk dalam 40 Tahun Terakhir, China dan AS Akhirnya Setujui Perjanjian Taiwan

- 6 Oktober 2021, 11:37 WIB
 Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping.
Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping. /REUTERS/Evelyn Hockstein.

SEMARANGKU - Biden dan Xi Jinping akhirnya bertemu usai Taiwan mengeluhkan serangan China minggu lalu. 

Taiwan yang mengungkapkan kemarahannya, mengakui bahwa hubungannya deng China minggu itu adalah hubungan terburuk dalam 40 tahun terakhir.

Atas laporan Taiwan, AS pun mengambil tindakan berupa meminta China untuk menghentikan tekanan militer dan politik di Taiwan.

Baca Juga: Kaidah Hukum Sebagai Aturan Hidup

Pada minggu lalu, diketahui bahwa China telah mengirimkan sejumlah pesawat militernya di daerah ADIZ Taiwan.

Lalu Taiwan mengatakan pihaknya melacak rekor 56 pesawat China di ADIZ-nya pada hari Senin.

56 pesawat yang dikirim oleh China masuk dalam rangkaian manuver militer yang dimulai pada hari Jumat minggu lalu.

Bertepatan dengan Hari Nasional China, China mengerahkan sekitar 36 pesawat tempurnya.

Baca Juga: Momen Mesra Pangdam IV Diponegoro Suapin Kapolda Jateng di HUT TNI ke 76

Usai melaksanakan pertemuan dengan Xi Jinping, Biden pun mengatakan bahwa ia telah membahas mengenai provokasi China ke Taiwan. 

“Saya sudah berbicara dengan Xi (Presiden China Xi Jinping) tentang Taiwan,” kata Biden dikutip Semarangku dari Al-Jazeera.

“Kami setuju, kami akan mematuhi perjanjian Taiwan, dan kami menjelaskan bahwa saya tidak berpikir dia harus melakukan apa pun selain mematuhi perjanjian.” lanjutnya.

Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pertemuan itu menindaklanjuti panggilan Biden dengan Xi pada 9 September.

“Karena kami terus berusaha untuk secara bertanggung jawab mengelola persaingan antara Amerika Serikat dan Republik Rakyat China,” tulis pernyataan tersebut.

Baca Juga: Gus Yasin Prihatin Melihat Kondisi Makam Bersejarah di Kandang Menjangan

Panggilan itu mengakhiri kesenjangan hampir tujuh bulan dalam komunikasi langsung antara para pemimpin.

China dan AS juga membahas perlunya untuk memastikan bahwa persaiangan antar kedua belah pihak agar tidak mengarah ke konflik.

Menurut surat kabar South China Morning Post Hong Kong, seorang pejabat mengatakan bahwa tujuan utama dari pertemuan tersebut adalah untuk mengembalikan saluran komunikasi antar China dan Taiwan.***

Editor: Khansa Amirah Rasyida

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x