Gara-Gara China dan Kapal Selam, Cinta Segitiga Australia, Perancis dan Amerika Buyar Ditengah Jalan

- 20 September 2021, 18:30 WIB
Ilustrasi kapal selam Australia, Gara-Gara China dan Kapal Selam, Cinta Segitiga Australia, Perancis dan Amerika Buyar Ditengah Jalan
Ilustrasi kapal selam Australia, Gara-Gara China dan Kapal Selam, Cinta Segitiga Australia, Perancis dan Amerika Buyar Ditengah Jalan /Australian departement of defence
 
SEMARANGKU – Perancis yang merasa ditipu soal AUKUS dan kapal selam marah dan tarik perwakilan utusan atau Duta Besar di Australia dan Amerika.
 
Cinta segitiga Perancis, Australia dan Amerika yang selama ini terjalin baik hancur gara-gara pembatalan kontrak kapal selam di Perancis dan dibentuknya AUKUS untuk hadapi China.
 
Hasilnya pihak Perancis yang merasa dirugikan langsung tarik perwakilan Duta Besar di Australia dan Amerika sebagai bentuk protes dan kemarahan.
 
 
 
Langkah Australia membatalkan kesepakatan kapal selam senilai 66 miliar Dollar dengan Perancis menjadi pertikaian diplomatik yang belum pernah terjadi sebelumnya pada sekutu Barat.
 
Kementrian luar negeri Perancis sendiri telah menarik duta besar nya untuk AS dan Australia dengan alasan bermuka dua, menghina dan berbohong.
 
 
Dilansir dari AL Jazeera, disamping kerusakan ekonomi puluhan miliar Euro, Perancis mengatakan mereka membenci cara Australia dan mitranya menangani masalah ini.
 
“Ada penghinaan sehingga tidak berjalan dengan baik di antara kita, tidak sama sekali.,” kata Kementrian Luar Negeri Perancis Jean Yves Le Drian.
 
Presiden Perancis Emmanuel Macron sendiri akan melakukan panggilan telepon dengan mitranya dari AS, Joe Biden, dalam beberapa hari ke depan. Ucap pemerintah Pwrancis pada hari Minggu kemarin.
 
Pada hari Rabu lalu, Australia telah membuang kontrak senilai lebih dari 50 miliar euro untuk mengakusisi 12 kapal selam diesel-listtrik buatan Prancis.
 
Dan menggantikannya dengan menugaskan delapan kapal selam bertenaga nuklir dari AS dalam kerangka aliansi baru yang dikenal dengan AUKUS.
 
Pada hari rabu Perdana Menteri Scott Morrinson mengatakan ketiga negara telah menyetujui kemitraan trilateral baru yang di tingkatkan.
 
Joe Biden sendriri mengatakan kesepakatan ini tentang berinvestasi pada sumber kekuatan terbesar kami, aliansi kami, dan memperbaikinya untuk menghadapi ancaman hari ini hingga besok.
 
Bagaimanapun kemitraan itu telah memotong Perancis dari kesepakatan pengadaan yang di menangkan pada tahun 2016 atas tawaran dari Jerman dan Jepang. AS dan Inggris sendiri tidak ikut serta dalam proses menawaran .
 
“Keputusan itu bertentangan dengan surat dan semangat kerja sama yang berlaku antara Perancis dan Australia,” ucap Le Drian dan Mentri Angkatan bersenjata Florance Parly mengungkapkan kemarahannya terhadap langkah Australia.
 
Le Drian menggambarkan tindakan ini sebagai tikaman dari belakang saat berbicara di radio France Info pada hari Kamis.
 
Dan pada hari Sabtu18 September 2021 dirinya mengecam apa yang disebut kebohongan dan penghinaan seputar berakhirnya kontrak secara tiba-tiba. 
 
Marrison dari Australia mengatakan bahwa Perancis akan mengetahui bahwa Australia memiliki keprihatinan yang mendalam dan serius mengenai armada kapal selam yang dibangun Perancis tidak akan memenuhi kebutuhan Australia.
 
Morrison sendiri menyalahkan peralihan pada lingkungan strategis yang memburuk di Asia Pasifik.
 
“Kemampuan yang akan diberikan oleh kapal selam kelas attack bukanlah yang dibutuhkan Australia untuk melindungi kepentingan kedaulatan kita,” ucapnya.
 
Le Drian sendiri membantah mengenai klaim ada konsultasi terlebih dahulu dengan Perancis sebelum pengumuman pada hari Rabu dengan mengatakan “ini tidak benar.”
 
Aliansi antara Perancis dan AS sendiri sudah dimulai sejak, Perancis memberi bantuan dan pinjaman militer pada saat AS melakukan revolusinya terhadap inggris. Perancis merupakan sekutu tertua AS yang belum pernah memanggil duta besarnya.
 
“Fakta bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah hubungan antara Amerika Serikat dan Prancis, kami memanggil duta besar kami untuk konsultasi adalah tindakan politik yang serius, yang menunjukan basarnya krisis yang ada sekarang di antara negara kami,” ucap Le Drian dalam sebuah peryataan.***
 

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x