Reaksi Indonesia Terkait Aliansi AUKUS Hingga China Kecam Keras dan Prancis Meradang Karrena Dikhianati

- 18 September 2021, 20:30 WIB
Reaksi Indonesia Terkait Aliansi AUKUS Hingga China Kecam Keras dan Prancis Meradang Karrena Dikhianati
Reaksi Indonesia Terkait Aliansi AUKUS Hingga China Kecam Keras dan Prancis Meradang Karrena Dikhianati /REUTERS/Tom Brenner
 
SEMARANGKU – Pemerintah Indonesia merespon soal adanya AUKUS sementara China geram dan Perancis marah karena nggak diajak.
 
Pada Rabu tanngal 15 September Amerika mendirikan AUKUS yang beranggotakan Inggris dan Australia. Hal ini sempat menuai bermacam reaksi dari beberapa negara.
 
Tujuan pembuatan AUKUS sendiri untuk mengimbangi kekuatan China di wilayah Asia-Pasifik, walaupun mereka tidak menyebutkan China secara eksplisit. Target mereka sendiri adalah bekerja sama meningkatkan pertahanan Australia dengan membuat kapal selam bertenaga nuklir.
 
 
 
Banyak reaksi dari dari berbagai negara mulai dari China yang mengecamnya dan menyebut mereka membawa kembali tensi perang dingin kembali, seperti melakukan perlombaan senjata kembali dan sangat merusak keamanan hingga stabilitas regional.
 
Beijing juga mempertanyakan mengenai keamanan terkait sharing teknologi kapal selam bertenaga nuklir untuk Australia yang tertuang dalam kesepakatan mitra yang baru itu.
 
Mentri luar negri Prancis Jean-Yves Le Drian mengungkapkan pendirian aliansi ini dengan kekecewaan dan menuding Presiden Joe Biden mengkhianati Prancis. Prancis juga menyebut Presiden Joe Biden berlagak seperti pendahulunya Donald Trump.
 
“Keputusan brutal, sepihak, dan tidak dapat di prediksi ini mengigatkan saya tentang apa yang biasanya dilakukan Mr Trump dulu,” kata Le Drian dalam wawancara radio. “Saya merasa marah dan sedih tidak seharusnya dilakukan di antara sekutu,” tambahnya.
 
Dilansir dari situs resmi Kemlu Indonesia sendiri merespon pendirian AUKUS oleh AS dengan mengeluarkan 5 pernyataan pada hari Jumat 17 September 2021
 
1. Indonesia mencermati dengan penuh kehati-hatian tentang keputusan pemerintah Australia untuk memilik kapal selam bertenaga nuklir.
 
2. Indonesia sangat prihatin atas  terus berlanjutnya perlombaan senjata dan proyeksi kekuatan militer di kawasan.
 
3. Indonesia menekan pentingnya mendorong Australia untuk memenuhi kewajibanya mengenai non-proliferasi nuklir.
 
4. Indonesia mendorong Australia untuk terus memenuhi kewajibannya menjaga perdamaian, stabilitas, dan keamanan di kawasan sesuai dengan Treaty of Amity and Coopration .
 
5. Indonesia mendorong Australia dan pihak-pihak terkaitlainnya untuk terus mengedepankan dialog dalam menyelesaikan perbedaan secara damai. Dalam kaitan Indonesia menekankan pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional termasuk UNCLOS 1982 dalam menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan.
 
Autralia sendiri menekankan apa yang dilakukan pemerintahnya hanya merespon  perubahan dinamika yang terjadi di kawasan.
 
Australia juga menyebutkan bahwa kapal selam ini tidak akan membawa senjata nuklir apapun.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x