Kewarasan Donald Trump Diragukan, Jenderal AS Diam-diam Menelepon China Soal Potensi Serangan Nuklir

- 16 September 2021, 19:24 WIB
 Presiden AS Donald Trump dan Jenderal Mark Milley saat menghadiri pertandingan sepak bola Angkatan Darat-Angkatan Laut ke-119 di Lincoln Financial Field, Philadelphia, Pennsylvania, 8 Desember 2018/REUTERS/Jim Young
Presiden AS Donald Trump dan Jenderal Mark Milley saat menghadiri pertandingan sepak bola Angkatan Darat-Angkatan Laut ke-119 di Lincoln Financial Field, Philadelphia, Pennsylvania, 8 Desember 2018/REUTERS/Jim Young /

Pada 6 Januari, pendukung Donald Trump menyerbu US Capitol dan memaksa anggota parlemen membatalkan kemenangan Joe Biden.

Penulis buku memperoleh transkrip panggilan Ketua DPR AS Nancy Pelosi kepada Jenderal Milley dua hari setelah penyerbuan tersebut.

“Tindakan apa yang tersedia untuk mencegah presiden tidak stabil memulai permusuhan militer atau mengakses kode peluncuran dan memerintahkan serangan nuklir?,” Tanya Pelosi.

“Jika mereka bahkan tidak bisa menghentikannya dari serangan di Capitol, siapa yang tahu apa lagi yang bisa dia lakukan,” katanya.

“Dia gila. Anda tahu dia gila… dan apa yang dia lakukan kemarin adalah bukti lebih lanjut dari kegilaannya,” tambahnya.

“Sistem (nuklir) itu memiliki banyak pemeriksaan untuk mencegah perilaku ekstrim dari presiden,” jawab Jenderal Milley.

“Saya setuju dengan anda dalam segala hal,” katanya.

Anggota Partai Republik yang juga pendukung Donald Trump, Marco Rubio kemudian mengetahui laporan transkrip-transkrip itu dan menyerukan agar Joe Biden memecat Jenderal Milley.

Rubio menuduh Jenderal Milley melemahkan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata AS dan membocorkan informasi rahasia ke Partai Komunis China.

“Tindakan Jenderal Milley ini menunjukkan kurangnya penilaian yang masuk akal dan saya mendesak anda untuk segera memecatnya,” kata Rubio dalam sebuah surat kepada Joe Biden.***

Halaman:

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x