Cegah Serangan Nuklir Korea Utara di Masa Depan, Korea Selatan Kembangkan Rudal Balistik yang Lebih Kuat

- 2 September 2021, 17:27 WIB
 Rudal taktis yang dikembangkan perusahaan Korea Selatan, Hanwha ditampilkan dalam pameran Aerospace dan Pertahanan Internasional di Seoul, 15 Oktober 2019/REUTERS/Josh Smith   
Rudal taktis yang dikembangkan perusahaan Korea Selatan, Hanwha ditampilkan dalam pameran Aerospace dan Pertahanan Internasional di Seoul, 15 Oktober 2019/REUTERS/Josh Smith   /

 

SEMARANGKU – Korea Selatan saat ini sedang mengembangkan rudal balistik untuk mencegah jika terjadi serangan oleh senjata nuklir Korea Utara di masa depan.

Kantor Berita Korea Selatan, Yonhap melaporkan rudal balistik yang dapat membawa hulu ledak hingga 3 ton itu dalam tahap akhir pengembangan.

Sebelumnya, Korea Selatan telah meluncurkan proposal anggaran yang bertujuan untuk memperkuat pertahanan jika dikemudian hari diserang Korea Utara.

 Baca Juga: Penjara Korea Utara Hukum Tahanan dengan Squat Jump 1.000 Kali Karena Hal Sepele, Mendengkur Saat Tidur

Dalam proposal anggaran untuk tahun 2022-2026, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan akan mengembangkan rudal baru dengan kekuatan destruktif yang ditingkatkan secara signifikan.

Korea Selatan menyerukan pengeluaran sebanyak 315, 2 triliun won (3,8 kuadriliun), meningkat rata-rata 5,8 persen dari tahun ke tahun, selama lima tahun ke depan.

“Kami akan mengembangkan rudal yang lebih kuat, jarak jauh dan lebih tepat untuk melakukan pencegahan dan mencapai keamanan dan perdamaian di Semenanjung Korea,” katanya, dikutip dari CNA 2 September 2021.

Baca Juga: Tanggapi Ancaman Korea Utara, AS Bertemu Korea Selatan untuk Bahas Kebuntuan Latihan Militer

Proposal tersebut menyebut Korea Selatan akan mengembangkan rudal baru dengan jangkauan 350-400 km dan muatan hingga 3 ton.

Rudal itu dirancang untuk menghancurkan fasilitas bawah tanah seperti yang diyakini digunakan Korea Utara untuk menyimpan senjata nuklir.

Selain untuk menyerang, rudal Korea Selatan itu juga difungsikan sebagai sistem pencegat baru terhadap serangan artileri jarak jauh.

Korea Selatan dapat lebih leluasa setelah kesepakatannya dengan AS untuk membatalkan semua pembatasan bilateral pada pengembangan rudal Seoul awal tahun 2021 ini.

Hal itu akan memicu antara Korea Selatan dan Korea Utara dalam perlombaan rudal.

Pada tahun 2020, Korea Selatan mengumumkan rudal balistik jarak pendek (SRBM) Hyunmoo-4 yang dapat membawa hulu ledak 2 ton.

Sementara Korea Utara menguji SRBM yang dapat membawa muatan lebih besar 2,5 ton.

Baru-baru ini Korea Utara sedang meningkatkan aktivitas di fasilitas nuklir rahasia di Yongbyon, Asosiasi Energi Atom Internasional melaporkan.

“Menyusul penghentian pedoman, kami akan melakukan pencegahan terhadap potensi ancaman dan meningkatkan kemampuan serangan terhadap target utama,” kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah