SEMARANGKU – Arab Saudi mengkhawatirkan pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban.
Walaupun pada tahun 1996-2001 Arab Saudi merupakan salah satu negara yang mengakui aturan radikal dari Taliban.
Kini, Arab Saudi mengkhawatirkan kekuasaan Taliban dan mendorong militant Islam di luar negeri untuk berbuat serupa seperti Taliban.
Baca Juga: Arab Saudi Penjarakan Puluhan Warga Palestina dan Yordania, Begini Respon Hamas
Usai mengakui Taliban pada 2001, Arab dan Negara Teluk kemudian memutuskan hubungannya dengan Taliban karena dianggap menampung teroris.
Pemutusan hubungan antara Taliban dengan Arab Saudi tersebut diilakukan usai Al-Qaeda membajak pesawat dan menabrak Worl Trade Center di New York dan menewaskan ribuan orang.
Sementara itu diketahui bahwa Riyadh telah membekukan hubungannya dengan Taliban pada tahun 1998 atas penolakan untuk menyerahkan pemimpin Al-Qaeda yaitu Osama bin Laden.
“Saudi memiliki hubungan historis dengan Afghanistan dan pada akhirnya harus menerima Taliban (lagi). Mereka tidak punya pilihan lain,” ujar diplomat asing di Riyadh dikutip Semarangku melalui Reuters.
Baca Juga: Facebook, Twitter dan LinkedIn Amankan Akun Pengguna dari Afghanistan Usai Perebutan Taliban