Taliban Janji Akan Berikan Jalan Aman Menuju Bandara Kabul Afghanistan Untuk Warga Sipil

- 18 Agustus 2021, 18:35 WIB
Taliban Janji Akan Memberikan Jalan Aman Menuju Bandara Kabul Untuk Warga Sipil. /Handout via REUTERS
Taliban Janji Akan Memberikan Jalan Aman Menuju Bandara Kabul Untuk Warga Sipil. /Handout via REUTERS /UK MOD Crown copyright 2021/via REUTERS

SEMARANGKU – Usai perebutan Afghanistan oleh Taliban, kekacauan terjadi di bandara Kabul karena masyarakat berebut dan bahkan memaksa masuk ke dalam pesawat.

Dalam sebuah video, warga sipil bahkan terlihat bergelantungan hingga berlari mengejar pesawat yang akan lepas landas.

Aksi tersebut tentu berbahaya dan membuat Amerika yang ingin mengevakuasi warga sipil menjadi kesulitan.

Baca Juga: Perempuan Afghanistan Perjuangkan Haknya dengan Menantang Kekuasaan Taliban Saat Kembali

Sebelumnya, beberapa maskapai penerbangan juga melewatkan penerbangan dan tidak berhenti di bandara Kabul ketika Taliban berhasil mengambil alih kota tersebut.

Kepanikan pun terjadi usai beberapa warga sipil bersaksi mendengar suara ledakan dan tembakan  yang diduga berasal dari dekat bandara Kabul.

Atas kepanikan tersebut, Taliban telah berjanji bahwa akan memberikan jalan yang aman untuk warga sipil yang akan menuju bandara Kabul.

Hal tersebut disampaikan oleh pihak Taliban kepada Amerika melalui penasihat keamanan nasional America yaitu Jake Sullivan pada Selasa, 17 Agustus.

Baca Juga: Duka Pengungsi Afghanistan Atas Perebutan Kekuasaan Pemerintah dengan Taliban: Jangan Hukum Keluarga Saya

Sullivan juga mengatakan bahwa Amerika yakin evakuasi di Kabul dapat berlangsung hingga 31 Agustus dan sedang berbicara dengan pihak Taliban mengenai jadwal yang tepat.

Amerika dan sekutu Barat telah berjuang untuk mengevakuasi diplomat maupun warga sipil usai Taliban kembali berkuasa.

“Taliban telah memberi tahu kami bahwa mereka siap untuk memberikan perjalanan yang aman bagi warga sipil ke bandara, dan kami bermaksud untuk menahan mereka pada komitmen itu,” kata Sullivan dikutip Semarangku melalui Reuters.

Sullivan mengatakan bahwa terlalu dini untuk Amerika mengakui Taliban sebagai kekuatan pemerintahan yang sah di Afghanistan.

“Saat ini ada situasi kacau di Kabul di mana kami bahkan tidak memiliki otoritas pemerintahan,” ujar Sullivan.

“Pada akhirnya, itu akan menjadi tanggung jawab Taliban untuk menunjukkan kepada seluruh dunia siapa mereka dan bagaimana mereka berniat untuk melanjutkan,” lanjutnya.

Sullivan juga mengungkapkan bahwa sebagian besar orang yang ingin meninggalkan Afghanistan telah berhasil mencapai bandara.

Namun, Amerika sedang menangani beberapa laporan tentang orang-orang yang ditolak oleh Taliban.

Sementara itu, juru bicara Gedung Putih Amerik yaitu Jan Psaki mengatakan bahwa ada sekitar 11.000 orang di Afghanistan yang telah mengindentifikasi dirinya sebagai orang Amerika.

Psaki juga mengatakan bahwa Amerika memprioritaskan evakuasi untuk warga negara Amerika, karyawan kedutaan, staf Afghanistan yang dipekerjakan secara lokal, pemegang Visa Imigran Khusus (SIV).

Amerika melalui Psaki pun menanggapi apabila Taliban tidak menepati janjinya, maka Amerika akan memberikan konsekuensi dengan kekuatan militer.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah