SEMARANGKU - Taliban mendeklarasikan amnesti di seluruh Afghanistan.
Taliban mendesak perempuan untuk ikut bergabung dengan pemerintahannya.
“Imarah Islam tidak ingin perempuan menjadi korban” kata Samangani, anggota komisi budaya Taliban.
“Mereka harus berada dalam struktur pemerintahan menurut hukum Syariah.” sambungnya.
Dia menambahkan mengenai struktur pemerintahan tidak sepenuhnya jelas tetapi berdasarkan pengalaman harus ada kepemimpinan yang sepenuhnya Islami dan semua pihak harus bergabung baik perempuan atau pun laki-laki.
Taliban mencoba untuk menenangkan ketegangan di ibu kota yang tegang yang hanya sehari sebelumnya kekacauan di bandara terjadi.
Sementara itu, sedikitnya tujuh orang tewas dalam kekacauan.
Taliban sendiri telah menyatakan perang di Afghanistan telah berakhir dan seorang pemimpin menunggu sampai pasukan asing pergi untuk menciptakan pemerintahan baru.