Taliban Berhasil Kuasai Afghanistan, China Harus Siap Menerima Kenyataan yang Canggung

- 16 Agustus 2021, 17:58 WIB
Taliban Berhasil Kuasai Afghanistan, China Harus Siap Menerima Kenyataan yang Canggung.  Li Ran/Xinhua via REUTERS
Taliban Berhasil Kuasai Afghanistan, China Harus Siap Menerima Kenyataan yang Canggung. Li Ran/Xinhua via REUTERS /XINHUA/VIA REUTERS

SEMARANGKU – Taliban rebut Kabul dan nyatakan perang selesai di Afghanistan setelah Presiden Ashraf Ghani kabur dari negaranya, bagaimana sikap China.

Pihak China yang sebelumnya melakukan pertemuan dengan Taliban pun dinilai harus siap hadapi kenyataan yang canggung soal Taliban.

Pasalnya, China sebelumnya telah menentang keras gerakan ekstremisme agama serta separatis Islam di Xianjing pada muslim Uyghur kini Taliban mendekatinya.

Baca Juga: Presiden Afghanistan Kabur Usai Keadaan Menegang, Juru Bicara Taliban : Perang Telah Berakhir

Kemenangan Taliban menguasai Afghanistan membuat China berharap agar Taliban tidak menjadi esktremisme agama di wilayah yang dikuasai Taliban.

Tak hanya itu, China telah mengungkapkan kekhawatirannya apabila Taliban menggunakan wilayah kekuasaannya untuk menampung pasukan separatis.

Namun China masih diam dan tetap menerapkan kebijakan non intervensi dalam urusan internal negara lain.

Sebagaimana Taliban yang telah mengungkapkan bahwa kelompoknya akan menerapkan kebijakan non intervensi.

Baca Juga: Kegagalan AS di Afghanistan Dimanfaatkan China untuk Demonstrasi Melemahnya Geopolitik Joe Biden

China pun melakukan hal yang sama dengan aksi-aksi yang dilakukan oleh Taliban.

Namun, China tetap waspada dan telah memperketat keamanan di perbatasan wilayah Xianjing secara drastis.

Perlu diketahui Xinjiang merupakan tempat muslim Uyghur serta muslim lainnya ditempatkan di pusat penahanan yang digambarkan oleh China sebagai fasilitas pelatihan kejuruan untuk basmi ekstremisme dan separatism Islam.

China juga harus mempersiapkan warganya untuk menerima kemungkinan bahwa pihaknya kemungkinan besar harus mengakui Taliban sebagai rezim yang sah.

Seorang analis China dengan nama pena Niutanqin mengungkapkan bahwa China mengetahui bahwa Taliban merupakan kelompok yang kuat.

Selain itu, menurut Niutanqin walaupun pemerintah China telah berusaha untuk mengendalikan seleruh negeri kekuatan Taliban masih perlu diperhitungkan.

“Bahkan jika mereka tidak dapat mengendalikan seluruh negeri, mereka (Taliban) masih akan menjadi kekuatan yang signifikan untuk diperhitungkan,” ujad Niutanqin dikutip Semarangku melalui Reuters.

Pertemuan Wang Yi dengan Mullah Abdul Ghani Baradar pun telah memberikan tanda tanya besar dari netizen China.

Masyarakat China mempertanyakan tujuan dari pertemuan antara pihak China dengan Taliban yang dianggap sebagai kelompok yang lebih kuat.

“Bukankan ini Taliban yang sama yang ledakan Buddha Bamiyan di depan media dunia? Bukankah kita harus punya dasar,” tulis netizen China melalui akun Weibonya.

Pada pertemuan antara Taliban dan China tersebut Wang Yi juga sempat mengatakan bahwa dirinya berharap Afghanistan dapat memiliki kebijakan Islam moderat.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x