PM Malaysia Muhyiddin Yassin Mengundurkan Diri, Pemerintahan Tak Stabil Selama Dipimpin

- 16 Agustus 2021, 06:35 WIB
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin /REUTERS/Lim Huey Teng

SEMARANGKU – Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin mengundurkan diri pada hari ini, Minggu, 15 Agustus 2021.

Muhyiddin Yassin mengundurkan diri dari jabatannya sebagai perdana menteri karena kehilangan dukungan oposisi.

Selama menjabat, Muhyiddin Yassin dianggap membuat pemerintahan Malaysia menjadi tidak stabil terlebih beberapa keputusannya telah mengundang kontroversi.

Baca Juga: Para Dokter Malaysia Mogok Kerja di Tengah Lonjakan Virus Covid-19

Sebelum memutuskan untuk mengundurkan diri, Muhyiddin Yassin telah berusaha untuk mendapatkan dukungan dari oposisi melalui mosi tidak percaya pada bulan September.

Selama berminggu-minggu sebelumnya, Muhyiddin Yassin telah diminta mundur namun ia menolak dan berusaha untuk membuktikan mayoritasnya di parlemen.

Namun, pada hari Jumat lalu Muhyiddin Yassin akhirnya mengakui bahwa ia tidak memiliki mayoritas suara dan telah melakukan usaha terakhir untuk merayu oposisi.

Tawaran yang diajukan oleh Muhyiddin Yassin adalah dengan menjanjikan reformasi politik dan pemilihan sebagai imbalan atas dukungan mosi tidak percaya.

Baca Juga: Meski Tinggal di Rumah, Sebuah Keluarga di Malaysia Terinfeksi Covid-19 Varian Delta

Tawaran dari Muhyiddin Yassin tersebut kemudian mendapat penolakan dengan suara bulat dari oposisi.

Dikutip Semarangku melalui Reuters, pemerintahan perdana menteri Muhyiddin Yassin telah genting sejak ia menjabat pada Maret 2020 dengan mayoritas tipis.

Tekanan terhadap Muhyiddin pun meningkat baru-baru ini setelah beberapa anggota parlemen dari partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) menarik dukungannnya.

UMNO sendiri merupakan blok terbesar dalam aliansi yang berkuasa dan selama masa pemerintahan Muhyiddin Yassin, ia sedikit meremehkan UMNO dan tidak pernah dilibatkan dalam pengambilan keputusan.

Sedangkan UMNO merupakan partai tua besar Malaysia yang telah memerintah negara tersebut selama lebih dari 60 tahun sejak kemerdekaan hingga 2018.

Partai UMNO kemudian kembali berkuasa sebagai bagian dari koalisi Muhyiddin Yassin.

Muhyidin mengatakan bahwa gejolak baru-baru ini terjadi karena penolakannya untuk memenuhi tuntutan termasuk menjatuhkan tuduhan korupsi terhadap individu.

Diketahui bahwa politisi UMNO yaitu mantan perdana menteri Najib Razak dan presiden partai Ahmad Zahid Hamidi menghadapi tuduhan korupsi.

Namun, keduanya membantah tuduhan tersebut dan diketahui telah menarik dukungan untuk Muhyiddin Yassin bulan ini.

Setelah mundurnya Muhyiddin Yassin sebagai perdana menteri, tidak jelas siapa yang akan menggantikan posisi tersebut.

Hal ini membawa Malaysia kembali dalam ketidakpastian di tengah melonjaknya kasus Covid-19 dan penurunan ekonomi.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah