Para Dokter Malaysia Mogok Kerja di Tengah Lonjakan Virus Covid-19

- 27 Juli 2021, 18:05 WIB
Para Dokter Malaysia Mogok Kerja di Tengah Lonjakan Virus Covid-19
Para Dokter Malaysia Mogok Kerja di Tengah Lonjakan Virus Covid-19 /Twitter @HKontrak



SEMARANGKU – Ribuan dokter Malaysia mogok di tengah lonjakan virus Covid-19 di Malaysia.

Malaysia sendiri memang berada di bawah ketegangan yang meningkat dan juga lonjakan Virus Covid-19 yang tak henti-henti.

Sementara itu, ratusan dokter Malaysia meninggalkan pekerjaan dalam perselisihan yang telah lama panas tentang gaji dan kondisi.

Baca Juga: Meski Tinggal di Rumah, Sebuah Keluarga di Malaysia Terinfeksi Covid-19 Varian Delta

Negara Malaysia sendiri melaporkan rekor 17.045 kasus.

Sementara itu ada 92 kematian pada hari Minggu.

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan bahwa negara tersebut sudah darurat.

Dia juga mengatakan bahwa Covid-19 telah membawa negara tersebut ke titik pecah.

Dalam beberapa minggu terakhir, media sosial telah dihujani foto dan video menyeramkan.

Video tersebut menunjukkan sistem rumah sakit yang penuh dengan pasien.

Baca Juga: Rakyat Malaysia akan Mendapat Diskon Listrik Rp 1,2 Triliun dari Pemerintah, Berlaku dalam 3 Bulan

Satu video juga menunjukkan mayat disimpan di ruang penyimpanan rumah sakit.

Sementara bangsal begitu penuh, pasien duduk di kursi roda atau di bangku yang disediakan.

Sedangkan yang lain telah menunjukkan orang-orang mengantri selama berjam-jam di pusat penilaian COVID-19 setelah tes positif dan kondisi yang ramai dan tidak sehat di fasilitas karantina yang dikelola pemerintah.

Ditengah ketidakpuasan dan parlemen yang kecewa terhadap tindakan Muhyiddin karena tidak menjawab pertanyaan mereka.

Ratusan dokter junior meninggalkan pekerjaan dalam perselisihan yang lama mendidih tentang gaji dan kondisi mereka.

Menjelang aksi, Dr Noor Hisham Abdullah, direktur jenderal di kementerian kesehatan, mendesak mereka untuk tidak bergabung dalam pemogokan.

Sementara itu, dikutip dari Al Jazeera bahwa dokter junior telah bekerja shift selama 36 jam.

Mereka juga mengisi shift untuk rekan-rekannya yang terjangkit virus Covid-19.

Mereka mengatakan bahwa mereka kelelahan dan mengalami burn out.

Dikutip dari Al Jazeera bahwa hartal atau pemogokan diselenggarakan secara anonim setelah keluhan dokter kontrak tidak diselesaikan.

Para dokter berpakaian hitam, berjalan keluar di rumah sakit dengan beberapa polisi ditempatkan untuk membubarkan mereka.

Polisi Malaysia juga mengatakan akan menyelidiki beberapa dari mereka yang melakukan aksi pemogokan tersebut.

Sementara itu, Pada hari Minggu total kasus virus Covid-19 di Malaysia naik di atas satu juta.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x