Disaat Ilmuwan Peringatkan Kode Merah Krisis Iklim, Indonesia Sibuk dengan Tambang Batu Baranya

- 13 Agustus 2021, 17:08 WIB
Ilustrasi gambar,  Disaat ilmuwan memperingatkan kode merah krisis iklim, Indonesia justru sibuk dengan tambang batu bara/pixabay/stafichukanatoly
Ilustrasi gambar, Disaat ilmuwan memperingatkan kode merah krisis iklim, Indonesia justru sibuk dengan tambang batu bara/pixabay/stafichukanatoly /

 Baca Juga: Darurat Iklim, Para Ilmuwan 'Sentil' Pemerintah Tentang Eksploitasi Bumi hingga Beri Peringatan

Manajer senior hutan, iklim, dan lautan World Resource Institute (WRI), Arief Wijaya menyayangkan Indonesia tidak membidik target yang lebih tinggi.

Ada beberapa faktor yang mempersulit transisi hijau Indonesia, diantaranya prioritas pertumbuhan ekonomi, melimpahnya batu bara dan pentingnya ekspor batu bara.

Seorang peneliti di Fakultas Teknologi, Kebijakan dan Manajemen di Delft University of Technology, Abidah Setyowati mengatakan pemerintah Indonesia bersikap pragmatis tentang targetnya, tidak ingin menjanjikan apa yang tidak bisa dicapai.

“Komitmen Indonesia pada 2060 sangat memprihatinkan. Sedikit terlambat. Kami harus jauh lebih ambisius daripada realistis tentang apa yang bisa kami lakukan,” ujarnya.

Climate Action Tracker menilai upaya Indonesia sangat tidak memadai dan kebijakannya tidak sejalan dengan menahan pemanasan global dibawah 2 oC.

Para ilmuwan iklim memperingatkan dunia akan pentingnya memperjuangkan target tersebut.

Sebuah laporan dari ilmuwan di Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) pada hari Senin mengatakan planet Bumi sekarang menjadi lebih panas dan tidak dapat dihindari.

Menurut laporan IPCC, Bumi sudah berada di jalur untuk perkiraan pemanasan 1,5 oC pada tahun 2030.

Hal itu menghasilkan bencana yang lebih merusak dan sering terjadi, seperti banjir, gelombang panas, kekeringan, dan angin topan.

Halaman:

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah