Penutupan paksa pintu masuk Beita itu sengaja dilakukan pasukan Israel dengan dalih pembangunan pos terdepan pemukiman ilegal di Jabal Sabih.
Baca Juga: Serangan Udara Israel Hari Kedua, Warga Palestina: Gaza Dihujani Rudal Tanpa Henti Selama Satu Jam
Jabal Sabih merupakan tanah dimana diatasnya terdapat kebun zaitun yang luas milik penduduk Beita.
Saat ini para pemukim ilegal Israel telah merebut sekitar 30 persen dari seluruh luas tanah di Kota Beita dan proyek-proyek baru terus bermunculan.
Niat licik Israel yang juga berencana memperluas proyek pemukiman di pinggiran Kota Beita dengan mencaplok tanah milik rakyat Palestina.
Seorang penduduk Beita, Fouad Ma’ali mengatakan penutupan pintu masuk oleh Israel ke kota merupakan hukuman kolektif bagi warga Palestina.
“Keputusan tentara Israel untuk menutup pintu masuk ke Kota Beita selama sekitar satu minggu adalah hukuman kolektif pada semua penduduk yang menolak pemukim Israel untuk mengambil alih tanah,” ujarnya.
Baca Juga: Mahkamah Agung Israel Tunda Sidang Pengusiran Keluarga Palestina di Sheikh Jarrah
Lanjut Ma’ali mengatakan tentara Israel juga menutup empat pintu masuk tambahan yang mengarah ke Kota Beita untuk menekan pergerakan warga Palestina.
Demonstrasi itu pecah setelah penduduk Beita melakukan shalat Jumat berjamaah di dekat pintu masuk utama.