Network
SEMARANGKU – Sebuah video menunjukkan laboratorium Wuhan di China menyimpan kelelawar hidup yang membuat WHO diminta untuk penyelidikan tahap kedua.
Dilansir dari Express 15 Juni 2021, penyelidikan WHO ke Wuhan pada Januari lalu belum mengungkapkan asal-usul virus corona karena China memberi akses terbatas kepada mereka.
Video baru yang diunggah oleh Sky News Australia membuktikan bahwa kelelawar hidup disimpan di laboratorium Wuhan.
Baca Juga: Selain Vaksin Merah Putih, Vaksin BUMN Produksi Indonesia Masuk Daftar Kandidat Vaksin Rilis WHO
Institut Virologi Wuhan menunjukkan bagaimana mereka menyimpan kelelawar hidup di dalam kandang.
Para pemimpin negara dalam KTT G7 pada hari Sabtu meminta WHO melakukan penyelidikan virus corona tahap kedua ke Wuhan.
Presiden Joe Biden yang menghadiri KTT G7 memerintahkan intelijen AS untuk melipatgandakan upaya untuk menyelidiki penyebab wabah Covid-19.
Hipotesis mengenai kebocoran laboratorium yang pernah diserukan oleh eks-presiden Donald Trump sekarang telah menguat di AS.
Pernyataan Joe Biden itu ditanggapi oleh China yang mengatakan bahwa AS melakukan kampanye kotor dan pengalihan kesalahan.
Baca Juga: WHO: India Tercatat Sumbang 46 Persen Kasus Covid-19 Dunia dan Seperempat Kematian
Diplomat China, Yang Jiechi menyatakan keprihatinan serius Beijing kepada menlu AS Antony Blinken bahwa teori virus corona yang bocor di laboratorium Wuhan itu tidak masuk akal.
Joe Biden dalam menutup pidatonya mengatakan para penyelidik membutuhkan akses ke laboratorium Wuhan untuk menentukan dengan tepat apa yang telah terjadi.
“Saya belum mencapai kesimpulan karena intelijen kami belum yakin apakah ini konsekuensi dari kelelawar yang berinteraksi dengan hewan lain yang menyebabkan Covid-19 atau apakah itu kebocoran eksperimen di laboratorium,” ujar Joe Biden.
Menanggapi Joe Biden, PM Inggris Boris Johnson mengatakan virus corona melompat dari spesies hewan satu ke hewan lainnya.
“Saat ini, saran yang kami miliki adalah penyakit yang berasal dari zoonosis ini tidak terlihat seperti berasal dari laboratorium,” kata Boris Johnson.
Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa virus corona yang setelah menewaskan 3,57 juta orang seluruh dunia, masyarakat perlu tahu sumber wabah Covid-19.
“Kami percaya bahwa semua hipotesis harus terbuka dan kami perlu melanjutkan ke tahap kedua untuk benar-benar mengetahui asal-usul virus corona,” kata kepala WHO.***
