Selain Vaksin Merah Putih, Vaksin BUMN Produksi Indonesia Masuk Daftar Kandidat Vaksin Rilis WHO 

- 3 Juni 2021, 19:30 WIB
Selain Vaksin Merah Putih, Vaksin BUMN Produksi Indonesia Masuk Daftar Kandidat Vaksin Rilis WHO 
Selain Vaksin Merah Putih, Vaksin BUMN Produksi Indonesia Masuk Daftar Kandidat Vaksin Rilis WHO  /tangkap layar IG / @kementrianbumn
 
SEMARANGKU - Pemerintah Indonesia terus melakukan terobosan untuk bisa memproduksi vaksin COVID-19 di dalam negeri. 
 
Dikutip Semarangku.com dari akun instagram @kementerianbumn, terobosan untuk dapat memproduksi vaksin COVID-19 di dalam negeri, terus diupayakan oleh pemerintah Indonesia. 
 
Hal itu diungkapkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta pada Rabu 2 Juni 2021.
 
"Selain pengembangan vaksin Merah Putih, Alhamdulillah kita juga melakukan terobosan baru," kata Menteri BUMN Erick Thohir saat ditemui media di Lobby Kementerian BUMN di Jakarta, pada Rabu 2 Juni 2021.
 
 
Kandidat vaksin COVID-19 produksi Indonesia dikembangkan holding BUMN farmasi, PT Biofarma (Persero) dengan Baylor College of Medicine, Amerika Serikat (AS). 
 
"Biofarma juga melakukan kerjasama pengembangan vaksin dengan Baylor College of Medicine AS, " tutur Menteri BUMN Erick Thohir. 
 
Vaksin BUMN bahkan juga sudah masuk di daftar kandidat vaksin yang dirilis World Health Organization (WHO). 
 
"Kandidat vaksin yang disebut vaksin BUMN ini, Alhamdulillah sudah masuk dalam daftar kandidat vaksin yang dirilis WHO, " terang Erick. 
 
Vaksin BUMN ada di nomer urut 121 vaksin yang tengah menjalani uji pre-klinik, di database yang dirilis oleh WHO pada Selasa, 1 Juni 2021 lalu. 
 
Erick berharap, pengembangan vaksin BUMN ini akan dapat membuahkan hasil. 
 
 
Menurutnya, untuk dapat memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19 dalam negeri, Indonesia tidak mungkin terus menerus mengandalkan impor vaksin COVID-19 dari luar negeri. 
 
"Konteksnya kita harus bisa membuat vaksin sendiri, tidak mungkin kita terus impor seperti yang sekarang. 
Kita berharap pengembangannya berhasil, baik vaksin Merah Putih maupun vaksin BUMN, " jelas Erick. 
 
Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan bahwa vaksin BUMN tersebut, masih membutuhkan waktu untuk dapat digunakan seperti halnya vaksin Merah Putih yang saat ini masih dalam proses. 
 
 
"Vaksin ini masih perlu melalui proses pre-klinik, uji klinik pertama, kedua dan ketiga. 
Jadi memerlukan waktu mungkin satu tahun seperti halnya vaksin Merah Putih, " jelas Erick. 
 
Pada kesempatan tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pemerintah akan terus berupaya untuk dapat mengatasi masalah pandemi COVID-19 di Indonesia. 
 
Salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi COVID-19 adalah dengan memproduksi vaksin COVID-19. 
 
Terobosan untuk dapat memproduksi vaksin COVID-19 di dalam negeri, terus diupayakan oleh pemerintah Indonesia.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x