SEMARANGKU – Kekerasan di Myanmar yang semakin tidak terkendali membuat Presiden Indonesia Joko Widodo turun tangan untuk menyerukan rekonsiliasi perdamaian.
Dilansir dari laman Reuters 19 Maret 2021, junta Myanmar menembak mati delapan demonstran hari ini Jumat, setelah Indonesia mendesak mereka untuk mengakhiri kekerasan.
Presiden Joko Widodo dalam pidatonya meminta rekonsiliasi perdamaian agar demokrasi pulih kembali dan mengakhiri kekerasan di Myanmar.
“Indonesia mendesak agar penggunaan kekerasan di Myanmar segera dihentikan agar tidak ada korban lagi. Keselamatan dan kesejahteraan masyarakat harus menjadi prioritas utama,” tegasnya dalam pidato virtual 18 Maret 2021.
Baca Juga: Golongan Berikut Bisa Dapat DiskonToken Listrik dari PLN Hanya di Bulan Maret
Baca Juga: Sekolah Politik Perempuan Jawa Barat Akan Segera Hadir, Ridwan Kamil: Semangat Perempuan Indonesia
Baca Juga: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Resmikan Mall Pelayanan Publik Ketujuh di Salatiga
“Indonesia juga mendesak adanya dialog, agar rekonsiliasi segera dilakukan untuk memulihkan demokrasi, memulihkan perdamaian, dan memulihkan stabilitas,” tandasnya.
Presiden Joko Widodo juga meminta agar para pemimpin Asia Tenggara mengadakan pertemuan tingkat tinggi untuk menemukan jalan keluar dari krisis yang meningkat di Myanmar.