DK PBB Kecam Kekerasan pada Demonstran Anti Kudeta! Anak-anak Pemimpin Militer Masuk Daftar Hitam AS

- 11 Maret 2021, 11:30 WIB
Ilustrasi Saat pengunjuk rasa anti-kudeta di Myanmar bentrok dengan pasukan militer.
Ilustrasi Saat pengunjuk rasa anti-kudeta di Myanmar bentrok dengan pasukan militer. /Reuters

Kelompok kampanye Justice for Myanmar mengatakan pada bulan Januari bahwa Min Aung Hlaing, yang telah menjadi panglima tertinggi sejak 2011.

Mereka disebut telah menyalahgunakan kekuasaannya untuk menguntungkan keluarganya, yang mendapat keuntungan dari akses mereka ke sumber daya negara dan impunitas total militer. Inggris juga sedang menjajaki sanksi baru, kata menteri luar negeri Dominic Raab dalam sebuah cuitan.

Di New York, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mengutuk keras kekerasan terhadap pengunjuk rasa damai, termasuk terhadap wanita, pemuda dan anak-anak.

Baca Juga: Mantap! Kuota Internet Gratis Kemdikbud Cair Untuk Golongan Ini, Jangan Sampai Terlewat

Dewan meminta militer untuk menahan diri sepenuhnya dan menekankan bahwa mereka mengikuti situasi dengan cermat.

Tetapi bahasa yang akan mengutuk kudeta dan mengancam kemungkinan tindakan lebih lanjut telah dihapus dari teks rancangan Inggris, karena ditentang oleh China, Rusia, India dan Vietnam.

Seorang juru bicara junta tidak menanggapi permintaan komentar. Militer telah menepis kecaman atas tindakannya, seperti yang terjadi pada periode pemerintahan militer sebelumnya ketika pecahnya protes ditekan secara paksa.

Baca Juga: Tenang! Kuota Internet Gratis Kemdikbud Tak Perlu Daftar, Begini Cara Ceknya

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dia berharap pernyataan Dewan Keamanan akan mendorong militer untuk menyadari pentingnya membebaskan semua tahanan dan menghormati hasil pemilu November lalu.***

Halaman:

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x