Kudeta di Tengah Pandemi, Para Dokter di Myanmar Mogok Kerja dan Pilih Demo: Kami Tolak Rezim Militer

- 3 Februari 2021, 15:36 WIB
Ilustrasi kudeta yang dilakukan oleh militer terhadap pemimpin Myanmar.
Ilustrasi kudeta yang dilakukan oleh militer terhadap pemimpin Myanmar. /Reuters/Stringers

Baca Juga: Terjadi Dentuman Keras di Malang, BMKG Hingga LAPAN Angkat Bicara

Baca Juga: Tidak Ada BSU BLT BPJS Ketenagakerjaan di Tahun 2021, Tenang! Ada Bantuan Karyawan Rp3,55 Juta, Ini Syaratnya

“Saya ingin militer kembali ke asrama mereka dan itulah mengapa kami para dokter tidak pergi ke rumah sakit,” kata seorang dokter berusia 29 tahun di Yangon kepada Reuters.

"Saya tidak memiliki kerangka waktu berapa lama saya akan terus melakukan teguran ini. Itu tergantung situasinya. "

Kelompok pelajar dan pemuda juga bergabung dalam kampanye pembangkangan sipil. Reuters tidak dapat menghubungi pemerintah untuk mengomentari tindakan dokter tersebut.

Baca Juga: Mau BSU BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp2,4 Juta Cair Lagi di Tahun 2021? Kemnaker Syaratkan Kondisi Ini!

Baca Juga: BSU BLT BPJS Ketenagakerjaan Tidak Disalurkan Lagi Tahun 2021, Penyebabnya Cuma Karyawan!

Tentara merebut kekuasaan pada hari Senin, memotong transisi yang tidak stabil ke demokrasi atas dasar penipuan dalam pemilihan umum November lalu, yang dimenangkan oleh Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi secara telak.

Kudeta tersebut menuai kecaman dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya karena para jenderal yang berkuasa menahan Suu Kyi dan puluhan pejabat lainnya.

Untuk memperkuat kekuasaannya, junta meluncurkan dewan pemerintahan baru termasuk delapan jenderal dan dipimpin oleh panglima militer Jenderal Min Aung Hlaing. Itu mirip appartus yang berkuasa di bawah junta sebelumnya yang telah memerintah Myanmar selama hampir setengah abad hingga 2011.

Halaman:

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x