SEMARANGKU – Organisasi Islam Prancis mengecam aturan yang mendiskriminasi umat Islam dalam rumusan piagam prinsip yang dirumuskan presiden Emmanuel Macron.
Tiga organisasi Islam Prancis tersebut menolak apa yang disampaikan presiden Emmanuel Macron karena sebelumnya memiliki catatan buruk tentang umat Islam.
Mereka menduga, piagam prinsip yang diterbitkan oleh Presiden Emmanuel Macron tersebut dapat melemahkan kepercayaan antar umat Islam Prancis.
Baca Juga: Sering Melanggar Prokes, Satpol PP Tutup Permanen Cafe di Jakarta Selatan Ini
Organisasi Islam Prancis Kecam Piagam Prinsip Presiden Emmanuel Macron, Ini Alasannya
"Kami percaya bahwa bagian dan rumusan tertentu dalam teks yang dikirimkan kemungkinan akan melemahkan ikatan kepercayaan antara Muslim Prancis dan bangsa," kata tiga kelompok - yang merupakan sembilan anggota Dewan Kepercayaan Muslim Prancis ( CFCM), dikutip dari Pars Today, Minggu 24 Januari 2021.
Penandatangan keluhan setebal 28 halaman itu terdiri dari organisasi seperti European Muslim Initiative for Social Cohesion yang berbasis di Strasbourg, Asosiasi Muslim Inggris dan Council on American-Islamic Relations (CAIR) yang berbasis di AS.
Dokumen tersebut mengutip pernyataan anti-Islam oleh Macron, termasuk pidatonya pada bulan Oktober 2020 di mana dia membela publikasi ulang kartun Nabi Muhammad (SAW) yang menghujat dan diterbitkan di majalah Prancis Charlie Hebdo.
Baca Juga: Menaker Ida Pastikan Rekening Ini Gagal Dapat Bantuan di Pencairan BSU BLT Subsidi Gaji 2021
Baca Juga: Malaysia Tangkap 2 Kapal dan 16 Nelayan Vietnam Karena Langgar Aturan Ini
Pidato itu memicu protes di seluruh dunia dan menyerukan pemboikotan barang-barang Prancis.
Organisasi Islam Prancis juga mengatakan pemerintah Prancis mengeksploitasi pembunuhan seorang guru sekolah yang mengikuti pidato untuk tujuan rasis dan Islamofobia, termasuk penggerebekan beberapa rumah dan organisasi Muslim.***