Komandan Militer Iran Beri Peringatan Pada Pesawat Pembom AS, Ada Apa?

- 14 Desember 2020, 07:31 WIB
Pesawat Pembom B-52 dikawal satu skuadron jet tempur.
Pesawat Pembom B-52 dikawal satu skuadron jet tempur. /Twitter/@AFGlobalStrike/

SEMARANGKU - Seorang komandan senior militer Iran Jenderal Qader Rahimzadeh memperingatkan bahwa potensi pelanggaran terkecil atas wilayah udara Iran itu akan ditanggapi serius setelah Amerika Serikat (AS) mengirim pesawat pembom B-52H dalam misi penerbangan di atas Teluk Persia.

Sebelumnya, Jenderal Kenneth F McKenzie Jr, komandan Komando Pusat Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya menerbangkan pesawat dengan senjata tempur lengkap B-52 dari pangkalan di Louisiana ke Timur Tengah, sebagai unjuk kekuatan melawan Iran.

Pesawat B-52H atau biasa disebut "Stratofortresses" adalah pesawat tempur yang mampu mengebom jarak jauh yang hampir sama kekuatannya dengan ledakan nuklir.

Baca Juga: Rendy Kirimi Aldebaran Video Pembunuhan Roy, Elsa Ketahuan? Sinopsis Ikatan Cinta RCTI 14 Desember

Baca Juga: Jadwal Acara Trans 7 Hari Ini Senin 14 Desember 2020 Catat Jam Tayang Indonesia Giveaway Malam Ini

Misi tersebut dirancang untuk menunjukkan komitmen militer AS kepada mitra regionalnya dan kemampuan untuk mengerahkan kekuatan tempur dengan cepat.

"Wilayah udara negara itu berada di antara garis merah kami seperti yang pernah dialami musuh di masa lalu. Pelanggaran terkecil akan dihadapi dengan tanggapan menghancurkan dan berapi-api pasukan pertahanan udara Iran,” ujarnya.

Pesawat Amerika telah bergegas ke wilayah Teluk Persia setelah pembunuhan ilmuwan dan peneliti nuklir senior Iran Mohsen Fakhrizadeh di dekat Teheran pada akhir November.

Baca Juga: Besok Hari Terakhir! Login prakerja.go.id, Ikuti Cara Dapat Insentif Kartu Prakerja Rp 2,4 Juta Ini

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Hari Ini Senin 14 Desember 2020, Catat Jam Tayang Hercai dan School 2015

Iran telah berjanji untuk membalas pembunuhan tersebut, yang tampaknya merupakan misi dari Israel. Beberapa ahli nuklir Iran sejauh ini telah menjadi martir dalam pembunuhan terarah yang terkait dengan rezim Israel.

"Pertahanan udara menganalisis gerakan-gerakan ini, dan menyusun serta menerapkan rencana proporsional setelah mengetahui tentang target dan perilaku musuh," kata Rahimzadeh.

Dia mengatakan beberapa negara kawasan tertarik untuk meminta kerja sama negara lain dari kawasan itu dan sekitarnya untuk memastikan keamanan mereka sendiri.

Baca Juga: Ada yang Ajak Massa Berjihad Setelah Habib Rizieq Ditahan, Kemenag: Ini Arti Jihad Sebenarnya

Baca Juga: Ngeri! Emmanuel Macron Sebut Prancis Bakal Punya Senjata Mematikan Ini

Kecenderungan ini, katanya, telah menyebabkan beberapa manuver udara oleh negara-negara regional tertentu di luar wilayah informasi penerbangan (FIR) Iran di atas Teluk Persia pekan lalu.

Rahimzadeh mengingatkan tetangga Iran bahwa pertahanan udara negara itu juga menjaga aktivitas ini di bawah pengawasan penuh. ***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Pars Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah