Advokat Inggris Mengecam Gerakan Anti Muslim Prancis, Staf Pemerintah Dikutuk Masuk Daftar Hitam

- 5 Desember 2020, 12:46 WIB
Ilustrasi Penegakan Keadilan.*
Ilustrasi Penegakan Keadilan.* /WilliamCho/Pixabay

Baca Juga: Terungkap! Aksi Penembakan Mobil Alphard di Solo Karena Masalah Ini...

"Kebebasan berserikat dan berekspresi mereka telah ditangguhkan tanpa batas waktu," kata CAGE.

Muhammad Rabbani, direktur pelaksana CAGE mengatakan orang-orang yang terkait dengan CCIF telah diberangus dengan cara yang hanya terdengar di sebagian besar negara otokratis.

"Gangguan dan upaya untuk melemahkan komunitas Muslim ini menyusul pengumuman Macron tentang 'Hukum Separatisme' baru untuk membatasi kerja amal Muslim dan kampanye politik," ujar Rabbani.

Baca Juga: Bawaslu Jateng Akan Soroti Kades Dalam Pilkada 2020 di Jawa Tengah, Ada Apa?

Baca Juga: Jadwal Bola di NET TV-RCTI Malam Ini Liga Inggris: Man City vs Fulham, Serie A: Juventus vs Torino

"Ini juga mengikuti Pernyataan Bersama Uni Eropa tentang front persatuan melawan Islamisme untuk mengalihkan perhatian Uni Eropa dari pelanggaran Prancis atas kebebasan, kesetaraan dan persaudaraan bahkan hukum Uni Eropa," tambahnya.

Dia mengatakan bahwa siapa pun yang membela hak untuk berorganisasi dan berkolaborasi untuk perubahan sosial yang positif  pihaknya tidak bisa diam lagi.

"Ini bukan cara untuk memelihara kepercayaan antara rakyat dan pemerintah. Kita harus berbicara dengan keberanian bagi mereka di Prancis yang berdiri teguh meskipun ada penindasan oleh negara," kata Rabbani.***

Halaman:

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x