SEMARANGKU – Menolak dituduh ‘tidak liberal’, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan negaranya bukan seperti Hungaria, Turki, atau sejenisnya.
Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Jumat (4/12) menolak tuduhan bahwa pemerintahannya telah mengambil langkah ‘tidak liberal’ dengan RUU terbarunya.
RUU ini digunakan untuk melindungi petugas polisi dan tindakan keras terhadap kelompok-kelompok Islam.
Baca Juga: Sempat ‘Drama’ dengan Laskar FPI, Polri Akhirnya Bisa Berikan Surat Panggilan Kedua ke Habib Rizieq
Baca Juga: Puaskan Rasa Ngidam dari Kota-Kota Asia Favorit
RUU tersebut akan mengekang kebebasan untuk berbagi gambar yang mengidentifikasi petugas polisi, disebut papan kunci Macron untuk mengadili pemilih sayap kanan dengan menjadi lebih keras pada hukum dan ketertiban.
Hal ini telah memicu kemarahan di kalangan jurnalis. Sementara itu Macron baru-baru ini menolak tuduhan bahwa pemerintahannya ‘tidak liberal’.
Dalam sebuah wawancara dengan situs Brut, Macron menanggapi media internasional yang mencap rencana polisinya sebagai bentuk ‘tidak liberal’.
Baca Juga: Terakhir Besok, Kartu Prakerja Beri Uang Rp 40 Juta Khusus Golongan Ini Saja, Cek Cara Daftar!