Tolak Dituduh ‘Tidak Liberal’, Macron: Kami Bukan Hungaria, Turki, Atau Semacamnya

- 5 Desember 2020, 07:15 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron. //Instagram.com/@emmanuelmacron /

Baca Juga: NIK KTP Tak Tercatat di eform.bri.co.id/bpum, BLT Banpres UMKM Cair Jika Miliki Surat Ini, Dapatkan!

“Saat ini, situasinya tidak memuaskan tetapi, maafkan saya, itu tidak membuat kita menjadi negara otoriter,” jawab Macron sebagaimana dikutip Semarngku dari Reuters.

“Kami bukan Hungaria, Turki atau semacamnya,” katanya. “Saya tidak bisa membiarkan dikatakan bahwa kita mengurangi kebebasan di negara kita.”

Protes atas RUU tersebut meningkat setelah video seorang pria kulit hitam dipukuli tiga petugas polisi di dalam studio musiknya sendiri awal bulan ini beredar.

Baca Juga: Jadwal Bola Siaran Langsung Liga Inggris di NET TV: Man City vs Fulham, MU, Liverpool, Arsenal

Baca Juga: Cara Mudah Klaim Voucher Token Listrik Gratis PLN Stimulus Desember Via WA dan www.pln.co.id

Macron mengatakan apa yang dilakukan ketiga petugas polisi itu tidak dapat diterima, tetapi itu tidak berarti kekuatan secara keseluruhan pada dasarnya bersifat kekerasan dan rasis.

Masyarakat juga menjadi lebih beringas, kata Macron, dan polisi juga terluka dalam bentrokan, termasuk di Paris.

“Seorang polisi wanita dipukul pengunjuk rasa di sana. Jika anda tidak melihat masyarakat secara keseluruhan, maka tidak adil,” ucap Makron.

Baca Juga: Mengejutkan Dunia! Sosok Wanita Pertama Memimpin Dewan Syura Arab Saudi, Siapa?

Halaman:

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah