Akankah Joe Biden Kembali pada Kesepakatan Nuklir Iran Usai Ilmuwan Mohsen Fakhrizadeh Terbunuh?

- 30 November 2020, 18:48 WIB
Janji Joe Biden, Presiden AS Terpilih
Janji Joe Biden, Presiden AS Terpilih /joebiden.com

SEMARANGKU – Ilmuwan nuklir asal Iran Mohsen Fakhrizadeh mengalami nasib yang tragis sehingga membuat Presiden Iran murka dan menuntut balas atas terbunuhnya ilmuwan tersebut.

Sebelumnya, presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden ingin mengajak kesepakatan nuklir bersama Iran di awal masa jabatannya.

Namun, apakah setelah ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh terbunuh, Joe Biden masih menjalin kesepakatan nuklir?

Baca Juga: Presiden Jokowi Sentil Jawa Tengah dan Jakarta Usai Kasus Aktif Covid-19 Indonesia Meroket

Baca Juga: Brazil Gelar Pilkada di Tengah Pandemi dengan Lancar, Apakah Indonesia Akan Seperti itu?

Sebelumnya, Joe Biden akan menjabat Presiden AS pada 20 Januari 2021. Dia mengatakan setelah menduduki kursi kepresidenan AS, pihaknya akan bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir jika Iran melanjutkan kepatuhan yang ketat.

Namun Biden belum merinci apa yang akan dia lakukan untuk memperkuat perjanjian, membatasi program rudal balistik Iran atau mengekang dukungan Teheran untuk terorisme.

Kesepakatan awal membuat Iran berpikir bisa menunggu waktu dan kemudian melanjutkan program nuklirnya, tetapi penting untuk tidak percaya bahwa itu bisa mengalahkan beberapa tahun presiden AS tertentu.

Baca Juga: Edison Cavani Terancam Sanksi FA Usai MU Menang 3-2 Lawan Southampton

Baca Juga: Miris, Balita Tewas Saat Diajak Mengemis Bersama Ibunya

Namun, tepat pada hari Jumat, 27 November 2020, Biden menerima pesan dari Iran bahwa Ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh, menjadi sasaran pembunuhan di dekat Teheran.

Menanggapi hal tersebut, Biden harus mengambil kesempatan untuk memperkenalkan perbaikan yang signifikan. Akan lebih baik jika tidak ada kesepakatan daripada kesepakatan yang memungkinkan Iran untuk terus mengancam seluruh dunia dengan program senjata nuklirnya.

Sebelumnya, beberapa pekan yang lalu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengirim pesan yang jelas kepada Presiden terpilih AS Joe Biden bahwa ia akan menentang upaya Amerika untuk bergabung kembali dengan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) 2015 terkait kesepakatan nuklir Iran.

Baca Juga: Masih Ada Kesempatan! Buruan Daftar BLT Banpres UMKM Dapat Rp2,4 Juta, Ini Syaratnya

Baca Juga: Pantes Banyak, Ternyata Rilis Satgas Keliru, Data Kasus Positif Covid-19 di Jateng Dobel Hingga 695

"Jangan kembali ke kesepakatan nuklir Iran," kata David Ben-Gurion pada upacara peringatan perdana menteri pertama Israel, dikutip dari The Jerusalem Post.

"Kita harus menjaga kebijakan tanpa kompromi untuk memastikan bahwa Iran tidak mengembangkan senjata nuklir," sambungnya.

Dia menambahkan, meskipun wajar jika Biden ingin membalikkan banyak kebijakan Trump, penting bagi pemerintah AS yang baru untuk mempertahankan tekanan terhadap Iran.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: The Jerusalem Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah