Kejam! Kelompok Asing Bersenjata Tewaskan 14 Orang Pakistan Barat, Ini Kronologinya!

16 Oktober 2020, 05:53 WIB
ILUSTRASI terorisme.* /MUHAMMAD ADIMAJA/ANTARA

SEMARANGKU – Sekelompok orang bersenjata yang tak dikenal menewaskan sedikitnya 14 orang di provinsi Balochistan, Pakistan Barat Daya dalam serangan yang menyasar konvoi kendaraan yang melintas di jalan raya utama menuju kota Karachi. Kamis, 15 Oktober 2020

Sumber keamanan setempat meyatakan bahwa, kendaraan tersebut berangkat dari kota pelabuhan Gwadar dan disergap di dekat kota kecil Ormara, sekitar 250 km (155 mil) arah barat dari tujuan mereka.

Dikutip oleh Semarangku dari Al Jazeera pada Kamis, 15 Oktober 2020, salah satu korban tewas dalam serangan tersebut adalah personel pasukan keamanan yang mengawal konvoi tersebut.

Baca Juga: Bulan Ini Bisa Dapat Kuota Internet Gratis Kemdikbud 60 GB, Khusus Nomor Telkomsel, Begini Caranya

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji BPJS Rp1,2 Gelombang 2 Juta Segera Cair, Penuhi Syarat Ini Agar Dapat!

Jasad para korban yang tewas saat ini telah dipindahkan ke pangkalan angkatan laut terdekat.

Akibat peristiwa serangan ini, otoritas setempat kemudian memutuskan untuk menutup sementara jalan raya dan melancarkan operasi pencarian terhadap pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Hingga saai ini, belum ada pernyataan dari pihak manapun yang mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut, tetapi peristiwa ini dinilai memiliki kesamaan dengan serangan sebelumnya yang dilancarkan oleh kelompok separatis etnis Baloch yang bersenjata terhadap konvoi di lokasi jalan raya yang sama.

Baca Juga: Rekomendasi 4 Aplikasi Reksa Dana Untuk Pemula

Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale

Pada bulan April tahun 2019 lalu, juga tercatat setidaknya 14 orang tewas ketika sekelompok orang bersenjata menyerang rombongan kendaraan di daerah yang sama dengan serangan di pada hari ini.

Serangan ini diklaim oleh kelompok Baloch Raaji Aajoi Sangar (BRAS), sebuah aliansi kelompok separatis etnis Baloch bersenjata yang menuntut kemerdekaan dari Pakistan.

BRAS dan sekutunya secara teratur melakukan serangan yang menargetkan pasukan keamanan dan warga sipil di provinsi Balochistan, wilayah Barat Daya Pakistan yang merupakan wilayah terbesar dan paling terbelakang di negara tersebut.

Baca Juga: Cara Cek Penyaluran Bantuan Kuota Internet Gratis Operator Telkomsel, XL, Indosat, Smartfren, Tri

Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Gratis Kemdikbud Langsung Cair Oktober Jika Syarat Ini Kamu Lengkapi!

Sementara pada bulan Juli lalu, sedikitnya delapan tentara dinyatakan tewas dan lima lainnya mengalami cedera akibat serangan kelompok etnis Baloch yang menyerang konvoi rombongan pasukan keamanan di daerah Panjgur.

Serangan lain dengan menggunakan bom rakitan juga dilaporkan menewaskan setidaknya enam tentara Pakistan yang menyasar konvoi kendaraan mereka di dekat kota barat laut Razmak, di distrik Waziristan Utara, kata pihak militer Pakistan dalam sebuah pernyataan singkat.

Kekerasan di distrik Barat Laut Waziristan Utara, dan Waziristan Selatan yang pernah menjadi wilayah basis bagi kelompok Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) dilaporkan telah meningkat tahun ini dengan serangkaian serangan senjata dan pemboman yang menargetkan pasukan keamanan.

Baca Juga: Sebelum BLT Subsidi Gaji Rp 1,2 Juta Gelombang 2 Cair, Pastikan Kamu Sudah Lakukan Ini!

Baca Juga: Kesempatan Kedua, BLT Subsidi Gaji BPJS Rp 1,2 Juta Bisa Cair 2 Kali di Oktober, Ini Jadwalnya!

Sebelumnya, daerah ini hampir dikuasai oleh TTP dan sekutunya beserta kelompok bersenjata lokal, akan tetapi operasi militer Pakistan dalam skala besar yang diluncurkan pada tahun 2014 menewaskan ribuan pasukan kelompok bersenjata tersebut dan menggusur kepemimpinan dan struktur komando TTP ke negara tetangga Afghanistan.

Sejak saat itu, militer bergerak untuk mengambil alih kendali atas distrik-distrik tersebut, sementara parlemen Pakistan mengeluarkan undang-undang pada tahun 2018 untuk menggabungkan “distrik kesukuan” sebelumnya dengan arus utama konstitusional dan administratif negara itu.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler