Ancaman Terbesar Amerika Disebut Oleh FBI Adalah Tiongkok

8 Juli 2020, 20:30 WIB
FEDERAL Bureau of Investigation (FBI) Amerika Serikat.* //PIXABAY

SEMARANGKU - Dalam sebuah pidatonya di Institut Hudson, Washington, Selasa (07/07) kemarin, Direktur Biro Penyelidikan Federal Amerika Serikat (FBI) Christopher Wray mengatakan operasi spionase oleh Tiongkok merupakan "ancaman terbesar" bagi Amerika Serikat (AS) dalam jangka panjang.

Dilansir dari BBC, Wray juga mengatakan pemerintah Tiongkok mendalangi operasi untuk mencuri rahasia dagang, dan mengancam tatanan hidup AS.

Dia menambahkan, FBI membongkar satu kasus kontra-intelijen baru yang melibatkan Tiongkok setiap sepuluh jam.

Baca Juga: Pemerintah Tiongkok Sebut Manuver Amerika di Laut China Selatan Bisa Rusak Stabilitas

Dalam pidatonya selama hampir satu jam itu, Wray memberikan gambaran yang cukup jelas tentang campur tangan Tiongkok, kampanye spionase ekonomi yang luas, pencurian data dan moneter serta kegiatan politik ilegal, menggunakan suap dan pemerasan untuk mempengaruhi kebijakan Amerika Serikat.

Direktur FBI itu juga mengungkapkan bahwa Presiden Xi Jinping telah menggalang sebuah gerakan yang dinamakan "perburuan rubah", yang menargetkan warga negara Tiongkok yang tinggal di luar negeri, yang dipandang sebagai ancaman bagi pemerintahnya.

"Pemerintah China ingin memaksa mereka kembali ke China, dan taktik China untuk melakukan itu mengejutkan," kata Wray.

Baca Juga: Lewat Amandemen Vladimir Putin Tetap Akan Berkuasa Hingga 2036

"Ketika mereka tidak bisa menemukan satu target perburuan rubah, pemerintah China mengirim utusan untuk mengunjungi keluarga target di sini di Amerika Serikat. Pesan yang mereka sampaikan? Target itu memiliki dua pilihan, kembali ke China segera, atau bunuh diri," lanjutnya.

Ini bukan kali pertama Direktur FBI Christopher Wray mengkategorikan Tiongkok sebagai "ancaman intelijen utama" bagi AS, tetapi dalam pidatonya di Institut Hudson, Washington, Selasa itu, ia meningkatkan kritik dengan memfokuskan pada "upaya seluruh negara" Beijing untuk menjadi satu-satunya negara adidaya di dunia.

Ini jelas menandakan bahwa Washington sekarang melihat Beijing tidak hanya sebagai musuh yang agresif, tetapi juga pesaing ambisius dalam kepemimpinan global.

Baca Juga: Israel Luncurkan Satelit Ofek 16 untuk Kegiatan Intelejen dan Pengawasan Negara Musuh

Sejak wabah Covid-19 terjadi di AS, pemerintahan Trump telah melampiaskan kemarahan terhadap Tiongkok atas respon mereka terhadap virus Corona dan spionase ekonomi terhadap undan-undang keamanan nasional baru Hong Kong.

Pernyataan Wray merupakan salah satu dalam serangkaian kecaman keras oleh pejabat senior AS tentang topik tersebut.

Pemerintahan Trump mengatakan sekarang saatnya untuk bangun dari 40 tahun kegagalan kebijakan berkenaan dengan Tiongkok.

Baca Juga: Nenek Nenek 80 Tahun Meninggal Setelah Dijilat Kucing Miliknya

Sementara para kritikus melihat ini sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari kegagalan Trump dalam menjalankan pemerintahan dan untuk meningkatkan peluangnya untuk memenangkan pemilu kembali.***

Editor: Heru Fajar

Sumber: BBC

Tags

Terkini

Terpopuler