Joe Biden Tuduh Donald Trump Sebagai Pemecah Belah Bangsa Amerika

- 3 Juni 2020, 10:00 WIB
Joe Biden Kandidat Presiden Amerika dari Partai Demokrat. /
Joe Biden Kandidat Presiden Amerika dari Partai Demokrat. / /Antara

SEMARANGKU - Berbicara di Philadelphia, Joe Biden yang merupakan mantan wakil presiden ini berusaha untuk membuat perbedaan yang jelas antara dirinya dan Donald Trump yang akan dia hadapi dalam pemilihan umum 3 November nanti.

Dalam pidatonya Biden mengatakan, "Negara ini menyerukan kepemimpinan, kepemimpinan yang dapat menyatukan kita," kata Biden. 

Biden, yang menjabat delapan tahun sebagai wakil presiden di bawah Barack Obama, presiden kulit hitam pertama AS, menjadikan dirinya sebagai kandidat yang paling memahami rasa sakit dan kesedihan yang sudah lama ada di komunitas kulit hitam negara itu.

Baca Juga: Viral, Tato Peta Indonesia di Tangan Demonstran Saat Kerusuhan di AS

Dia mengatakan pembunuhan George Floyd, pria Afrika-Amerika yang meninggal di tangan kepolisian Minneapolis pekan lalu, adalah "peringatan penting" bagi negara yang harus mengatasi noda rasisme sistemik.

"Kita tidak bisa meninggalkan momen ini dengan berpikir kita bisa sekali lagi berpaling begitu saja dan tidak melakukan apa-apa. Kami tidak bisa,” kata Biden.

Biden secara khusus mengkritik kunjungan Trump dari Partai Republik pada hari Senin ke sebuah gereja bersejarah di seberang Gedung Putih, yang didahului oleh otoritas penegak hukum yang membubarkan kerumunan di dekat gereja dengan gas asap dan granat kilat.

Baca Juga: Laut China Selatan Memanas Setelah AS Kirim 2 Pesawat Bomber

"Kita akan dimaafkan karena meyakini bahwa presiden lebih tertarik pada kekuasaan daripada pada prinsip dasar," kata Biden, yang menuduh Trump lebih melayani hasrat dari markas konservatifnya dengan mengorbankan negara lain.

Halaman:

Editor: Heru Fajar

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x