Dua Kandidat PM Inggris Pengganti Johnson Beradu Janji Soal Imigrasi Ilegal, Siapa yang Lebih Diunggulkan?

24 Juli 2022, 19:05 WIB
Dua Kandidat PM Inggris Pengganti Johnson Beradu Janji Soal Imigrasi Ilegal, Siapa yang Lebih Diunggulkan? /scmp/

SEMARANGKU - Para kandidat Perdana Menteri (PM) Inggris pengganti Boris Johnson mulai beradu janji politik soal penanganan imigrasi ilegal.

Dua kandidat untuk menggantikan PM Inggris sebelumnya, Boris Johnson berjanji pada Minggu, 24 Juli 2022 untuk menangani imigrasi ilegal sebagai prioritas.

Para kandidat yang akan meneruskan estafet PM Inggris yang sebelumnya dipegang oleh Boris Johnson ini mendukung kebijakan pemerintah untuk mengirim migran ke Rwanda.

Mantan Menteri Keuangan, Rishi Sunak dan Sekretaris Luar Negeri, Liz Truss berjuang untuk menjadi perdana menteri Inggris berikutnya.

Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Positif COVID-19, Begini Kondisinya Sekarang

Kedua kandidat sejauh ini berselisih mengenai waktu pemotongan pajak pada saat Inggris menghadapi kenaikan inflasi, pertumbuhan yang terhenti, dan peningkatan jumlah pemogokan.

Sunak pada Sabtu, 23 Juli 2022 menggambarkan dirinya sebagai kandidat ‘yang diunggulkan’ setelah Truss menduduki puncak jajak pendapat di antara anggota Partai Konservatif.

Pada Minggu, 24 Juli 2022 kedua kandidat menetapkan rencana mereka untuk melanjutkan kebijakan pemerintah mengirim migran ilegal ke Rwanda.

Meskipun penerbangan deportasi pertama diblokir bulan lalu oleh Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa (ECHR).

Baca Juga: Boris Johnson Dikritik Lantaran Bandingkan Brexit dengan Ukraina, Presiden Dewan Eropa: Singgung Akal Sehat

Truss, yang dianggap sebagai favorit untuk memenangkan kontes kepemimpinan, mengatakan dia akan berupaya untuk mengejar lebih banya kemitraan pemrosesan negara ketiga seperti Rwanda.

Dia juga akan meningkatkan kekuatan perbatasan sebesar 20% dan memperkuat Bill of Rights Inggris.

“Sebagai perdana menteri, saya bertekad untuk melihat kebijakan Rwanda melalui implementasi penuh serta menjajaki negara-negara lain di mana kita dapat bekerja pada kemitraan serupa,” ujar Truss dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.

Truss juga akan memastikan pihaknya memiliki tingkat kekuatan dan perlindungan yang tepat di perbatasan.

“Saya tidak akan tunduk pada ECHR dan upayanya yang berkelanjutan untuk mencoba dan mengontrol kebijakan imigrasi,” tegasnya.

Sementara itu, Sunak mengatakan dia akan memperlakukan imigrasi ilegal sebagai salah satu dari lima tanggapan darurat utama yang akan dia tangani dalam 100 hari pertamanya sebagai perdana menteri.

“Saya akan mengambil pendekatan target keras kepala, dengan insentif bagi orang-orang yang memenuhi mereka dan hukuman bagi mereka yang tidak,” ujar Sunak di surat kabar The Sun, dikutip dari Reuters.

Itulah dua kandidat PM Inggris pengganti Boris Johnson yang beradu janji soal imigrasi ilegal.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler