Demi Tingkatkan Pertahanan, AS Berencana Melatih Ukraina Cara Mengoperasikan Artileri Howitzer

19 April 2022, 21:00 WIB
Demi Tingkatkan Pertahanan, AS Berencana Melatih Ukraina Cara Mengoperasikan Artileri Howitzer // Pixabay / Military_Material

SEMARANGKU - Amerika Serikat (AS) berencana akan melatih Ukraina tentang cara mengoperasikan artileri Howitzer.

AS akan melatih Ukraina perihal cara menggunakan artileri Howitzer demi meningkatkan pertahanan Ukraina dari gempuran Rusia.

Di tengah perang yang tak kunjung usai, AS berencana untuk mulai melatih warga Ukraina tentang cara mengoperasikan sistem artileri Howitzer dalam beberapa hari mendatang.

Pejabat senior pertahanan AS pada Senin, 18 April 2022 menuturkan bahwa  pelatihan artileri Howitzer akan berlangsung di luar Ukraina.

Baca Juga: Vladmir Putin Katakan Rentetan Sanksi Barat yang Diberikan Telah Gagal Jatuhkan Rusia, Justru Amerika Merosot?

Meriam Howitzer 155mm adalah bagian dari paket senjata tambahan senilai $800 juta untuk Ukraina yang diumumkan Presiden AS, Joe Biden pekan lalu.

Ini juga mencakup sistem artileri lainnya, peluru artileri, pengangkut personel lapis baja, dan helikopter.

“Paket bantuan baru ini akan berisi banyak sistem senjata yang sangat efektif yang telah kami sediakan dan kemampuan baru yang disesuaikan dengan serangan yang lebih luas,” ujar Biden, dikutip dari Al Jazeera.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy pekan lalu telah meminta sekutu negara itu untuk menyediakan lebih banyak alat berat dan senjata.

Hal ini untuk mencegah serangan Rusia di Ukraina timur.

Baca Juga: Rusia Umumkan Data Tentara Bayaran Asing yang Bela Ukraina, Personil Terbanyak Datang dari Polandia

Pejabat pertahanan AS mengatakan empat penerbangan kargo AS tiba di Eropa pada hari Minggu dengan membawa senjata dan bahan lainnya sebagai bagian dari paket bantuan $800 juta.

AS berencana untuk mengajari para pelatih Ukraina cara menggunakan beberapa senjata baru.

Kemudian melatih para pelatih untuk menginstruksikan rekan-rekan mereka di Ukraina.

Namun Moskow, yang meluncurkan serangan sejak 24 Februari 2022, baru-baru ini memperingatkan pemerintahan Biden tentang konsekuensi yang tidak dapat diprediksi jika AS memberikan senjata lebih lanjut ke Ukraina.

Pada Senin, 18 April 2022, pasukan Rusia meningkatkan pemboman mereka di kota-kota di seluruh Ukraina.

Pejabat Ukraina mengatakan sedikitnya tujuh orang tewas di Lviv, di mana gumpalan asap hitam membubung di atas kota barat yang mengalami serangan sporadis sejak perang dimulai.

Serangan-serangan itu terjadi saat Rusia terus membangun pasukan dan artileri di timur dan selatan untuk perkiraan awal serangan darat baru di wilayah Donbas.

Pejabat senior pertahanan AS mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia membidik sasaran militer di Lviv dan ibu kota, Kiev.

Kota pelabuhan Mariupol masih diperebutkan karena Rusia tampaknya telah mengirim bala bantuan ke Ukraina dalam beberapa hari terakhir.

Menurut pejabat itu, ada sekitar 76 kelompok taktis batalyon Rusia di selatan dan timur Ukraina.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price juga memperingatkan bahwa pemerintahan Biden dapat mengeluarkan lebih banyak sanksi ekonomi terhadap Rusia sebagai tanggapan atas perang di Ukraina.

Itulah AS yang berencana melatih Ukraina tentang tentang cara mengoperasikan artileri Howitzer, demi tingkatkan pertahanan.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler