Protes Anti-Perang Bergema di Rusia, Begini Hasil Jajak Pendapat Warga Moskow Soal Perang di Ukraina

11 Maret 2022, 20:45 WIB
Protes Anti-Perang Bergema di Rusia, Begini Hasil Jajak Pendapat Warga Moskow Soal Perang di Ukraina /Anton Vaganov/Reuters/

SEMARANGKU - Protes anti-perang terus bergema di Rusia, di tengah perang Moskow dengan Ukraina yang telah memasuki hari keenam belas.

Saat perang Rusia di Ukraina semakin intens, protes anti-perang di Moskow terus bergema.

Protes anti-perang yang meningkat di Rusia membuat polisi setempat mengambil tindakan dengan menangkap ribuan pengunjuk rasa.

Lebih dari 5.000 orang ditangkap di Rusia saat mengambil bagian dalam protes anti-perang Moskow melawan Ukraina.

Baca Juga: Irak Diguncang Protes Soal Kenaikan Harga Pangan, Efek Domino Perang Rusia di Ukraina?

Protes anti-perang tersebut bergema di berbagai kota di seluruh Rusia.

Ketika protes meningkat, upaya polisi untuk membubarkan mereka juga meningkat.

Puluhan pengunjuk rasa menderita pemukulan pentungan atau diestrum dengan pistol setrum setelah ditahan oleh petugas.

Para wanita yang ditahan di kantor polisi Bratayevo Moskow mengatakan mereka dipukul, ditendang, disiram air, dan diancam akan diperkosa.

Beberapa wartawan juga ditahan, demikian juga anak-anak, sehingga totalnya menjadi 13.000 penangkapan di 140 kota sejak perang dimulai.

Aksi protes ini diserukan oleh lawan Kremlin yang dipenjara, Alexey Navalny.

“Bukan Rusia yang menyerang Ukraina, tapi Putin,” ujar Navalny, dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: Sedih Lihat Perang, China Dukung Penuh Perundingan Damai Rusia-Ukraina, Namun CIA Bilang Begini

Navalny menuturkan bahwa Putin yang ingi mengebom kota-kota yang damai.

“Putin-lah yang ingin mengebom kota-kota yang damai, membunuh anak-anak dan menghancurkan kehidupan. Rusia tidak ditanya apakah mereka menginginkan perang. Di Rusia, yang kami cintai dan banggakan, jutaan orang menentang kegilaan ini. Dan sekarang bantuan mereka dibutuhkan lebih dari sebelumnya,” pungkasnya.

Navalny menjadi terkenal sebagai seorang blogger yang fokus pada masalah yang penting bagi semua orang Rusia.

Dia ditangkap dan dipenjarakan awal tahun lalu setelah terbang ke Jerman untuk perawatan setelah selamat dari keracunan.

Ini melanggar syarat pembebasan bersyaratnya atas tuduhan sebelumnya yang secara luas dipandang bermotif politik.

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh tim Navalny menanyakan pendapat 700 orang Moskow tentang peristiwa terkini.

Ditemukan bahwa antara 25 Februari 2022 dan 3 Maret 2022, jumlah mereka yang menyalahkan Barat atas perang berkurang setengahnya.

Mereka yang menyalahkan Rusia lebih dari dua kali lipat.

Lebih dari separuh percaya bahwa ekonomi Rusia berada di ambang kehancuran.

Sebagian besar ingin menghentikan semua permusuhan dan semua pihak untuk duduk di meja perundingan.

Itulah protes anti-perang terus bergema di Rusia, begini hasil jajak pendapat warga Moskow soal perang di Ukraina.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler