Rusia Tak Goyang Diterpa Sanksi Minyak, Pemerintah Rusia Pastikan Tak Akan Ngemis, Begini Komentar Menlu

11 Maret 2022, 18:45 WIB
Rusia Tak Goyang Diterpa Sanksi Minyak, Pemerintah Rusia Pastikan Tak Akan Ngemis, Begini Komentar Menlu /19fortyfive

SEMARANGKU - Rusia menyebutkan bahwa pihaknya tidak goyang diterpa sanksi minyak atas operasi militernya di Ukraina yang masih berlangsung.

Meskipun terkena sanksi, Rusia memastikan tidak akan mengemis alias membujuk siapapun untuk membeli minyak dari Kremlin.

Seperti diketahui, Amerika Serikat telah melarang impor minyak Rusia dan bahan bakar fosil lainnya, namun Kremlin mengatakan bahwa pihaknya tidak akan gentar.

Rusia mengklaim memiliki pembeli yang cukup untuk minyak dan gasnya bahkan ketika negara-negara Barat dan sekutu mereka menjatuhkan sanksi sebagai tanggapan atas perang di Ukraina.

Baca Juga: Irak Diguncang Protes Soal Kenaikan Harga Pangan, Efek Domino Perang Rusia di Ukraina?

“Kami tidak akan membujuk siapa pun untuk membeli minyak dan gas kami,” juar Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov pada Kamis, 10 Maret 2022 di Turki setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba.

Lavrov mengungkapkan bahwa Rusia sudah memiliki pasar pasokan.

“Jika mereka ingin menggantinya dengan sesuatu, mereka dipersilakan, kami akan memiliki pasar pasokan, kami sudah memilikinya,” pungkasnya.

Pernyataan itu muncul saat Eropa, pembeli tunggal energi Rusia terbesar, sedang mempertimbangkan kemungkinan gangguan pasokan gas saat perang dengan Ukraina berlanjut.

Baca Juga: Sedih Lihat Perang, China Dukung Penuh Perundingan Damai Rusia-Ukraina, Namun CIA Bilang Begini

Sekedar informasi, Benua Eropa bergantung pada Rusia untuk sekitar 30% dari gas yang dikonsumsinya.

Namun kini, benua tersebut mencoba mengurangi ketergantungan itu dengan memanfaatkan pasokan baru, meningkatkan efisiensi.

Serta menggunakan lebih banyak energi terbarukan.

Harga minyak mentah dan gas alam telah melonjak di tengah kekhawatiran pemutusan pasokan Rusia.

Pada awal pekan ini, minyak mencapai level tertinggi sejak 2008, sementara harga gas Eropa mencatat rekor bersejarah.

Rusia sepenuhnya mematuhi kewajiban energinya di dalam dan di luar Eropa.

AS telah melarang impor minyak Rusia dan bahan bakar fosil lainnya, sebuah langkah yang membuat harga komoditas mulai dari energi, logam, hingga biji-bijian melonjak.

Inggris sebagian mengikuti, tetapi berhenti memberlakukan embargo penuh pada impor gas.

Negara-negara Eropa lainnya, yang telah bergulat dengan krisis pasokan selama berbulan-bulan, enggan mengambil langkah serupa.

Sebaliknya, para pedagang dan perusahaan minyak telah memberikan sanksi sendiri, dan bahkan berhenti sepenuhnya dari operasi mereka di Rusia.

Rusia, yang saat ini mengirim gas alam ke China melalui jaringan gas Power of Siberia, telah mengadakan pembicaraan dengan negara Asia itu.

Pembicaraannya mengenai kesepakatan jangka panjang besar lainnya untuk pasokan melalui Mongolia.

Saat ini, infrastruktur pipa gas Rusia tidak mampu mengarahkan aliran gas ke barat atau timur.

Namun, jika kesepakatan tercapai, interkonektor akan dibangun, sehingga mengurangi ketergantungan Rusia pada Eropa untuk membeli energinya.

Itulah Kremlin yang tidak goyang diterpa sanksi minyak, Rusia pastikan tidak akan ngemis, begini komentar Lavrov.***

 

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler