Dituduh Hina Pejabat Negara, Youtuber Ini Dipenjara dengan Tuduhan Mempermalukan Pejabat

13 November 2021, 14:30 WIB
Ilustrasi Laptop/Hina Pejabat Negara, Youtuber Ini Dipenjara dengan Tuduhan Mempermalukan Pejabat /Pixabay/StartupStockPhotos

SEMARANGKU - Seorang bintang YouTube dipenjara karena mempermalukan pejabat negara.

YouTuber itu adalah seorang warga Rwanda yang menggunakan saluran YouTube-nya untuk mengkritik pejabat dan pemerintah negaranya.

Namun sayangnya, kritik tersebut membuat YouTuber tersebut menjadi dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara.

Hukuman itu dijatuhi oleh pengadilan di Kigali, di tengah tindakan keras yang berkembang terhadap para pembangkang di negara Afrika Timur yang dikontrol ketat.

Youtuber tersebut mengumpulkan penonton sebanyak 15 juta orang dan dinyatakan bersalahan dengan empat tuduhan.

Baca Juga: Perubahan Iklim dapat Sebabkan 100 Juta Orang Afrika Terancam dan Dapat Cairkan Gletser Benua

Tuduhan tersebut adalah pemalsuan, peniruan identitas, dan pejabat negara yang "memalukan".

"Kami mengajukan banding atas putusan terhadap Niyonsenga ini dengan segera. Itu sama sekali tidak benar," kata pengacaranya.

"Karena konsekuensi buruk yang dimiliki kejahatannya terhadap masyarakat Rwanda, pengadilan memerintahkan agar Dieudonne Niyonsenga segera ditangkap dan dibawa untuk menjalani hukuman penjaranya," kata hakim dalam memberikan putusan.

Baca Juga: Puluhan Penguin di Afrika Selatan Terancam Punah karena Tersengat Lebah

Niyonsenga, yang lebih dikenal dengan persona YouTube-nya Cyuma, yang berarti "Iron", dikenal karena membahas pelanggaran hak asasi manusia di salurannya.

Tak lama setelah putusan itu, bintang YouTube itu mengatakan polisi telah mengepung rumahnya.

Tindakan keras terhadap pembuat konten YouTube telah memiliki efek mengerikan di Rwanda, di mana media independen telah dibatalkan dan bentuk kebebasan berekspresi lainnya dipantau secara ketat oleh pemerintah.

Para kritikus menuduh pemerintah Presiden Paul Kagame melakukan pelanggaran hak asasi manusia meskipun telah mendapat dukungan dari donor Barat untuk memulihkan stabilitas pada tahun-tahun setelah genosida, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.***

Editor: Ajeng Putri Atika

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler