Inggris dan AS Bersedia Biayai Konservasi Hutan, Indonesia Jadi Kunci Utama dalam Membatasi Perubahan Iklim

3 November 2021, 05:00 WIB
Inggris dan AS Bersedia Biayai Konservasi Hutan, Indonesia Jadi Kunci Utama dalam Membatasi Perubahan Iklim /Pixabay/ Engin_Akyurt

SEMARANGKU - Lebih dari 100 negara termasuk Inggris dan AS berjanji untuk mengakhiri deforestasi pada tahun 2030.

Perjanjian tersebut didukung oleh $ 19 miliar dalam dana publik dan swasta untuk berinvestasi dalam melindungi dan memulihkan hutan.


Sementara itu, Indonesia sendiri juga berjanji akan melindungi hutan untuk generasi mendatang.

Pernyataan bersama yang dikeluarkan pada pembicaraan iklim COP26 di Glasgow pada Senin malam didukung oleh para pemimpin negara-negara termasuk Brasil, Rusia, Indonesia dan Republik Demokratik Kongo.

Baca Juga: Terungkap! Perubahan Iklim Sudah Berdampak pada 85 Persen Manusia, WHO: Ancaman Kesehatan Dihadapi Manusia

Negara-negara tersebut secara kolektif menyumbang 85 persen dari hutan dunia.

"Kami akan memiliki kesempatan untuk mengakhiri sejarah panjang umat manusia sebagai penakluk alam, dan malah menjadi penjaganya," kata Boris Johnson.

Sejumlah inisiatif pemerintah dan swasta berjanji untuk menjaga adat hutan dan pertanian.

Hutan menyerap sekitar 30 persen emisi karbon dioksida, menurut World Resources Institute (WRI) nirlaba.

Hutan mengambil emisi dari atmosfer dan mencegah mereka dari pemanasan iklim.

Sementara itu, dunia kehilangan 258.000 kilometer persegi (99.600 mil persegi) hutan pada tahun 2020, menurut inisiatif pelacakan deforestasi WRI Global Forest Watch.

Baca Juga: Intel AS Peringatkan Tentang Ambisi China dalam Kecerdasan Buatan dapat Membuat Negeri Itu Unggul dalam...

Presiden Joko Widodo dari Indonesia yang kaya sumber daya mengatakan hutan hujan, hutan bakau, laut, dan lahan gambut kepulauannya sendiri adalah kunci untuk membatasi perubahan iklim yang menghancurkan.

"Kami berkomitmen untuk melindungi penyerap karbon kritis ini dan modal alami kami untuk generasi mendatang," katanya

Berdasarkan perjanjian itu, 12 negara, termasuk Inggris, telah berjanji untuk menyediakan $12 miliar dana publik antara 2021 dan 2025 untuk membantu negara-negara berkembang, termasuk dalam upaya untuk memulihkan lahan terdegradasi dan mengatasi kebakaran hutan.

Lima negara, termasuk Inggris dan AS, dan sekelompok badan amal global pada hari Selasa juga berjanji untuk menyediakan $ 1,7 miliar dalam pembiayaan mendukun konservasi hutan dan memperkuat hak atas tanah mereka.****

Editor: Ajeng Putri Atika

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler