China Bertekad Serang Taiwan Sebelum Xi Jinping Mundur: Tak Ada di Dunia Ini yang Bisa Halangi

19 September 2021, 18:00 WIB
Xi Jinping berjanji Taiwan akan berada di bawah kendali China sebelum nantinya dia tidak lagi menjabat sebagai presiden/Noel Celis/Pool via REUTERS /

 

SEMARANGKU – China bertekad untuk menyerang Taiwan sebelum Xi Jinping nantinya tak lagi menjabat sebagai presiden.

Presiden Xi Jinping telah berjanji tidak ingin menyerahkan penyatuan Taiwan dengan China kepada pemimpin berikutnya.

China tidak akan membiarkan kekuatan di dunia ini untuk menghalangi menempatkan Taiwan di bawah kendalinya.

 Baca Juga: Reaksi Indonesia Terkait Aliansi AUKUS Hingga China Kecam Keras dan Prancis Meradang Karrena Dikhianati

Baca Juga: China Perlu Menarik Pasukannya dari Perbatasan untuk Memperbaiki Hubungannya dengan India

Wakil presiden Center of China and Globalization, Victor Gao menegaskan tidak boleh ada upaya dari komunitas internasional untuk mengganggu rencana China untuk Taiwan.

“Penyatuan kedua sisi Selat Taiwan adalah murni urusan internal rakyat China, termasuk 1,4 miliar orang daratan China dan 23 juta orang di Taiwan,” kata Gao kepada Channel 4 News, dikutip dari Express 18 September 2021.

“Tidak ada di dunia ini yang bisa menghalangi reunifikasi China,” sambungnya.

Gao mengatakan reunifikasi China adalah suatu keharusan dan harus dicapai tanpa terlalu banyak penundaan.

Dia menambahkan jika itu tidak bisa dilakukan secara damai, maka cara apapun akan dimungkinkan China untuk menyatukan Taiwan.

Menanggapi komentar Gao, PM Taiwan Su Tseng Chang memperingatkan negaranya harus bersiap untuk kemungkinan yang akan terjadi.

“Komunis China merencanakan melawan kami terus-menerus, didasarkan pada menjaga kedaulatan nasional, keamanan nasional, dan keamanan nasional. Kita tidak boleh santai,” kata PM Chang.

“Kita harus memiliki persiapan terbaik agar tidak terjadi perang,” lanjutnya.

Pada hari Jumat, China juga mengkritik Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu dimana dia mengatakan “Taiwan adalah benteng laut yang menghalangi ekspansi China ke Pasifik”.

“Tujuan Wu adalah untuk menipu publik, untuk mengikat dan berkolusi dengan pasukan asing anti-China,” kata Kantor Urusan Taiwan China.

Kepala Biro The Economist Beijing, David Rennie berpesan kepada Presiden Xi Jinping pada hari Sabtu untuk tidak gagal dalam rencana invasi China ke Taiwan.

“Jika anda adalah pemimpin China dan anda mencoba merebut Taiwan dan gagal, itu adalah pukulan yang sangat menghancurkan,” kata Rennie kepada LBC.

Rennie menekankan jika Taiwan mendeklarasikan kemerdekaan penuh, tidak akan punya pilihan lain untuk menyerang dan merebutnya kembali.

Dia juga menekankan faktor lain yang menjadi tantangan nyata bagi invasi China adalah kondisi geografi Taiwan.

“Selat antara China dan Taiwan sulit untuk diseberangi dan sekali melintas, pulau itu bergunung-gunung dan sangat menantang untuk meluncurkan pendaratan air,” kata Rennie.

Dia menggambarkan serangan seperti itu sebagai sepuluh kali lebih keras daripada D-Day.

Rennie menambahkan bahwa Presiden Xi Jinping tidak akan menunda invasi ke Taiwan, meskipun saat ini China belum merasa sepenuhnya siap.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler