Taliban Lecehkan dan Siksa Wartawan: Kami Mendengar Jeritan dan Tangisan Mereka

11 September 2021, 11:00 WIB
Taliban Lecehkan dan Siksa Wartawan: Kami Mendengar Jeritan dan Tangisan Mereka /Reuters/Stringer/

SEMARANGKU – Taliban telah dituduh melakukan penyiksaan terhadap para wartawan yang ditangkap.

Laporan menunjukan bahwa Taliban melakukan kekerasan dan mengintimidasi wartawan, terlepas dari janji kebebasan pers yang dimiliki.

Penyiksaan yang dilakukan oleh Taliban kepada wartawan telah menimbulkan pertanyaan atas janji Taliban tentang kebebasan media.

Baca Juga: SADIS, Taliban Lakukan Penyiksaan pada Wartawan di Afghanistan Akibat Meliput Aksi Protes

Dua wartawan surat kabar Taqi Daryabi dan Nematullah Naqdi telah ditahan oleh Taliban ketika meliput protes yang dilakukan oleh warga Afghanistan pada Rabu pagi.

Ketika mengetahui bahwa rekannya ditangkap, dua wartawan surat kabar lain yaitu Aber Shaygan dan Lutfali Sultani bergegas ke kantor polisi untuk menanyakan keberadaan rekannya.

Tetapi, ketika sampai di kantor polisi, dua wartawan tersebut justru mendapatkan tamparan dan Taliban menyita semua barang termasuk ponselnya.

Aber Shaygan pun memberikan kesaksiannya, bahwa ketika ia memperkenalkan diri sebagai seorang wartawan Taliban langsung memperlakukannya dengan hina.

Baca Juga: Taliban Cambuk dan Pukuli Wartawan yang Meliput Protes di Afghanistan hingga Tak Bisa Berdiri!

Ketiga wartawan yang ditangkap dibawa ke sel tahanan kecil dengan 15 orang lainnya di dalam.

Diketahui bahwa dua diantaranya adalah wartawan Reuters dan Anadolu Agency Turki.

Selama ditahan, ketiganya mendengar laporan mengenai pelecehan yang dilakukan oleh Taliban kepada Daryabi dan Naqdi.

“Kami bisa mendengar jeritan dan tangisan mereka melalui dinding,” kata temak satu sel Shaygan dikutip Semarangku melalui Al-Jazeera.

“Rekan satu sel bahkan mendengar suara wanita menangis karena kesakitan,” lanjutnya.

Media online yang tidak disebutkan namanya telah menunjukan bukti fisik tentang pencambukan dan pemukulan dengan kabel yang dilakukan Taliban kepada Daryabi dan Naqdi.

Punggung bawah, kaki bagian atas, dan wajah Daryabi ditutupi dengan luka berwarna merah tua.

Lengan kiri, punggung atas, kaki bagian atas dan wajah Naqdi juga dipenuhi dengan luka-luka berwarna merah.

“Mereka dipukuli begitu parah, mereka tidak bisa berjalan. Mereka sipukul dengan senjata, ditendang, dicambul dengan kabel, ditampar,” kata Shaygan.

Shaygan mengatakan kekerasan yang dilakukan oleh Taliban kepada Naqdi dan Naryabi dilakukan dengan sangat brutal hingga keduanya kehilangan kesadaran.

Taliban juga melakukan penyiksaan kepada demonstran laki-laki yang dikawal ke sel mereka dan terlihat jelas seolah-olah mereka dilecehkan.

“Dia hampir tidak bisa berjalan, salah satu teman satu selnya harus bangun dan membantunya masuk,” kata Shaygan.

Dugaan penyikasaan yang dilakukan oleh Taliban telah membuat berbagai pihak menanyakan janji-janji mereka atas kebebasan pers.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler