Taliban Bakar Wanita Afghanistan Hanya Hal Sepele Karena Tidak Pandai Memasak

21 Agustus 2021, 17:04 WIB
Protes anti Taliban di Afghanistan , Taliban Bakar Wanita Afghanistan Hanya Hal Sepele Karena Tidak Pandai Memasak /PAJHWOK AFGHAN NEWS/via REUTERS

 

 

SEMARANGKU – Taliban yang sekarang mengendalikan secara penuh Afghanistan dilaporkan membakar seorang wanita karena tidak pandai memasak.

Kepala koalisi dan program global di Every Woman Treaty, Najla Ayoub mengatakan wanita Afghanistan mendapatkan perilaku buruk dan kekerasan oleh Taliban.

Mantan hakim Afghanistan itu mengklaim seorang wanita telah dibakar karena dituduh memasak makanan yang buruk untuk pejuang Taliban.

 Baca Juga: Kegelisahan Arab Saudi Tentang Pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban: Ekstremisme di Kursi Kekuasaan

Ayoub mengatakan Taliban memaksa para wanita Afghanistan untuk memberi makanan dan memasak untuk mereka.

Dia juga turut mengklaim bahwa dirinya telah dipaksa untuk melarikan diri dari Taliban karena terus menyuarakan dukungan atas hak perempuan.

Selain itu, Ayoub mengatakan banyak wanita Afghanistan dipaksa untuk dijadikan pekerja seks.

“Ada begitu banyak wanita muda dalam beberapa minggu terakhir yang dikirim ke negara-negara tetangga dalam peti mati untuk digunakan sebagai budak seks,” ujarnya, dikutip dari Express 20 Agustus 2021.

 Baca Juga: Terungkap! PBB Bocorkan Taliban Lakukan Kunjungan dari Pintu ke Pintu untuk Balas Dendam

Taliban juga memaksa keluarga Afghanistan untuk menikahkan anak perempuan mereka dengan pejuang Taliban.

“Saya tidak melihat dimana janji bahwa mereka pikir wanita harus pergi bekerja, ketika kita melihat semua kekejaman ini,” kata Ayoub.

Dia menggambarkan bahwa kehidupannya berubah menjadi mimpi buruk ketika Afghanistan dibawah kendali Taliban.

Salon kecantikan di seluruh Afghanistan telah merasakan dampak dari kendali penuh Taliban.

Gambar wanita di bagian depan salon kecantikan dirusak menggunakan cat semprot hitam oleh Taliban di Shar-e-Naw di ibu kota Kabul.

Pada hari Selasa, Taliban menyatakan keinginan mereka menjalin hubungan damai dengan negara-negara lain.

Taliban juga bersikeras akan menghormati hak-hak perempuan dalam menegakkan hukum Islam.

“Kami tidak menginginkan musuh internal atau eksternal,” kata Zabihullah Mujahid, juru bicara utama Taliban.

Mujahid bersikeras perempuan akan diizinkan untuk bekerja dan belajar dan diperbolehkan aktif dalam masyarakat tetapi harus berdasarkan hukum Islam.

“Mereka dapat melakukan kegiatan di berbagai sektor dan bidang yang berbeda baik pendidikan, kesehatan dan bidang lainnya berdasarkan aturan Islam dan peraturan kami,” katanya.

“Mereka akan bekerja dengan kami, bahu-membahu dengan kami, dan komunitas internasional,” lanjutnya.

Mujahid menambahkan jika wanita Afghanistan khawatir, Taliban akan meyakinkan bahwa mereka tidak akan didiskriminasi, tapi tentunya berdasarkan hukum Islam.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler