China Bantah Tuduhan Cegah Pakar WHO Kunjungi Pasar Wuhan Huanan dan Berikan Kronologi Terkait

18 Agustus 2021, 17:35 WIB
China Bantah Tuduhan Cegah Pakar WHO Kunjungi Pasar Wuhan Huanan dan Berikan Kronologi Terkait. REUTERS/Aly Song/File Photo /Aly Song/REUTERS

SEMARANGKU – Pada Januari 2021 lalu, pakar WHO datang ke China untuk pelajari asal-usul virus Covid-19 varian baru.

Bukan tanpa sebab, pasar grosir makanan laut Huanan di Wuhan, China merupakan tempat ditemukannya kasus pertama Covid-19 pada Desember 2019.

Pakar WHO pun pergi ke pasar tersebut pada tanggal 31 Januari untuk kerja lapangan bersama rekan-rekannya dari China yang dipimpin oleh Liang Wannian.

Baca Juga: China Jadi Kandidat Kuat Untuk 'Pimpin' Afghanistan Setelah Kemenangan Taliban dan Perginya Amerika

Selama kunjungan mereka ke pasar, para ahli WHO mengadakan lokakarya dengan vendor dan staf manajemen untuk mempelajari secara menyeluruh tentang situasi pasar.

Termasuk siapa penjualnya, bagaimana kios diatur, jenis barang apa yang dijual di sana, bagaimana pasarnya dikelola dan diatur, dan pelanggan seperti apa yang pergi ke sana.

Pasar Huannan pun ditutup pada Januari 2020, tak lama setelah ditemukannya orang yang terinfeksi Covid-19 pertama kali.

Baca Juga: Terungkap! China Memiliki Penjara di Dubai untuk Muslim Uighur

Ketika tim WHO melakukan tur di sana, pasar tetap tertutup. Tetapi para ahli WHO diizinkan untuk melihat semuanya dan berdiskusi, kata Liang pada konferensi pers pada bulan Juli.

Setelah kerja lapangan, Vladimir Dedkov, pakar WHO di tim, mengatakan pasar mungkin memiliki kondisi untuk penyebaran virus corona, tetapi tidak ada bukti bahwa virus itu berasal dari sana.

Para ilmuwan pun belum sampai pada kesimpulan tegas mengenai peran yang dimainkannya dalam penularan.

Dikutip Semarangku melalui CGTN, berikut kronologi kunjungan lapangan para ahli WHO di Wuhan.

Pada tanggal 29 dan 30 Januari, tim mengunjungi Rumah Sakit Terpadu Pengobatan Tiongkok dan Barat Provinsi Hubei dan Rumah Sakit Jinyintan Wuhan, medan pertempuran utama untuk merawat pasien pada masa awal wabah virus corona.

Mereka berbicara panjang lebar dengan staf manajemen dan tenaga medis di rumah sakit serta pasien yang sembuh.

Pada 1 Februari, tim mengunjungi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Wuhan, dan berbicara dengan para ahli setempat.

Mereka juga pergi ke laboratorium biosafety level tiga dan laboratorium rujukan flu untuk memeriksa sampel dan data penelitian kasus awal COVID-19.

Pada tanggal 2 Februari, tim mengunjungi laboratorium veteriner di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Hewan Provinsi Hubei dan berdiskusi dengan para ahli setempat.

Pada 3 Februari, tim pergi ke Institut Virologi Wuhan, di mana mereka mengunjungi laboratorium nasional dengan tingkat keamanan hayati (P4) tertinggi.

Mereka bertukar pikiran dengan pakar institut tentang pekerjaan sehari-hari mereka, kerja sama ilmiah internasional serta upaya anti-epidemi.

Mengingat kunjungan lapangan di Wuhan, Peter Ben Embarek, ilmuwan keamanan pangan dan penyakit hewan Denmark yang mengepalai tim internasional pun memberikan keterangan.

“Saya pikir kami dapat menciptakan ruang untuk sains, ruang bagi dua kelompok ilmuwan untuk bekerja bersama,” ujar Embarek.

“Kami tidak menyembunyikan apa pun, jadi tidak ada masalah (dalam) bekerja di lingkungan terbuka, berbagi pekerjaan dan diskusi seperti yang kami lakukan," pungkasnya.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler