Niat Licik Israel Tukar Vaksin Covid-19 Kedaluarsa dengan Pfizer Baru Milik Palestina

20 Juni 2021, 18:45 WIB
Vaksinasi warga Palestina di Tubas, Tepi Barat yang diduduki, Israel berniat licik menukar vaksin Covid-19 kedaluwarsa dengan Pfizer milik Palestina/Reuters/Raneen Sawafta /

 

 

SEMARANGKU – Israel berniat licik untuk menukar vaksin Covid-19 yang akan kedaluarsa dengan Pfizer baru yang diperuntukkan untuk warga Palestina di Tepi Barat.

Namun, niat licik Israel diketahui oleh Otoritas Palestina (PA) dengan membatalkan rencana penukaran vaksin tersebut.

Pada Jumat, 18 Juni 2021 juru bicara Otoritas Palestina (PA) Ibrahim Melhem bersama Menteri Kesehatan Mai Alkaila mengumumkan vaksin yang dikirim Israel tidak memenuhi spesifikasi, MEE melaporkan.

 Baca Juga: Tolak Penutupan Paksa Pintu Masuk ke Beita, 47 Warga Palestina Terluka Diserang Pasukan Israel

Otoritas Palestina (PA) menolak untuk menerima satu juta vaksin yang kedaluwarsa dari Israel beberapa jam setelah kesepakatan hampir tercapai.

Warga Palestina yang akan menerima vaksin Israel itu mengatakan dosis akan berakhir lebih cepat masa kelayakannya.

Orang-orang Palestina mengungkapkan di Twitter bahwa pertukaran vaksin Covid-19 tersebut tidak manusiawi dan rasis.

Beberapa warga Palestina lainnya juga mengecam upaya licik pemerintah Israel untuk menukar vaksin kedaluwarsa milik mereka dengan Pfizer baru.

“Apa yang lebih sinis dan terpelintir untuk memberikan orang-orang yang anda tindas dan menukar vaksin yang kedaluwarsa dengan vaksin baru,” kata Salem Barahmeh, Direktur Eksekutif Institut Palestina untuk diplomasi publik.

 Baca Juga: Sudah Ditolak! Israel Tetap Membuka Pintu Kerja Sama dengan Indonesia dan Malaysia

Lanjut Barahmeh, Israel menyamakan warga Palestina dengan tumpukan sampah dan mereka melihatnya lebih rendah dari manusia.

Mantan anggota komite eksekutif PLO, Hanan Ashrawi menuduh Israel rasis dan korupsi sebab menempatkan Palestina sebagai tempat pembuangan vaksin kedaluwarsa.

Beberapa ilmuwan internasional mengkritik pemerintah Israel yang memutarbalikkan fakta di lapangan.

“Israel adalah negara yang ketika mengklaim melakukan kebaikan, sebenarnya mereka melakukan hal buruk. Itu tidak bisa disembunyikan,” ujar Asad Abukhalil, professor di California State University.

Pengguna di Twitter mengutuk orang yang yang masih saja mendukung Israel, padahal kenyataannya Israel berniat menukar vaksin kedaluwarsanya.

Senator AS, Marco Rubio dicap sangat sinis karena mengatakan pertukaran vaksin itu sebagai bukti nyata komitmen Israel memperbaiki kehidupan rakyat Palestina.

Sementara itu, aktivis Palestina Mohammed el-Kurd mentweet bahwa pengiriman vaksin Israel itu secara keliru dibingkai sebagai niat baik kemanusiaan.

“Ini bukan amal. Otoritas pendudukan Israel akan mengambil alih pengiriman vaksin Pfizer yang sangat baik untuk masuk Palestina,” katanya.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler