Mantan Pilot Israel: Tentara Kami Adalah Organisasi Teroris Ditunggani Orang Jahat

21 Mei 2021, 14:11 WIB
Mantan Pilot Israel mengatakan Tentara Kami Adalah Organisasi Teroris Ditunggani Orang Jahat/TENTARA ISRAEL, FOTO: RAIMUND ANDREE DARI PIXABAY /CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS/ /RAIMUND ANDREE DARI PIXABAY

SEMARANGKU - Beberapa akhir ini sempat viral pengakuan mantan pilot Israel yang mengatakan bahwa tentara Israel adalah organisasi teroris yang ditunggani orang jahat.

Mantan pilot Israel tersebut yakni Kapten Shapira yang mengundurkan diri  pada tahun 2003.

Kapten Shapira menyadari bahwa bergabung dengan tentara Israel sama sama dengan terjerumus pada organisasi teroris.

Baca Juga: Info Terbaru Gaza Palestina Hari Ini, Hamas Setujui Gencatan Senjata Israel

"Saya menyadari selama Intifada Kedua apa yang dilakukan Angkatan Udara Israel dan militer Israel adalah kejahatan perang, yang meneror populasi jutaan orang Palestina," kata dia, dikutip Semarangku.pikiran-rakyat.com, dari Middle East Monitor, Jumat 21 Mei 2021.

"Ketika saya menyadarinya, saya memutuskan untuk tidak hanya pergi tetapi untuk mengatur pilot lain yang secara terbuka akan menolak untuk mengambil bagian dalam kejahatan ini," sambungnya.

Sejak meninggalkan tentara Israel, Shapira telah meluncurkan kampanye yang mendorong anggota militer lainnya untuk tidak mematuhi perintah untuk menyerang warga Palestina.

Baca Juga: Tidak Dapat SMS BLT UMKM BPUM Rp1,2 Juta di Bulan Mei? Cek Penerima di E-form BRI atau banpresbpum.id

Kampanye tersebut telah menyebabkan 27 pilot militer lainnya diberhentikan dari jabatan mereka di Angkatan Udara Israel sejak 2003.

"Sebagai seorang anak di Israel, Anda dibesarkan dalam pendidikan militeristik Zionis yang sangat kuat. Anda hampir tidak tahu apa-apa tentang Palestina, Anda tidak tahu tentang Nakba 1948, Anda tidak tahu tentang penindasan yang sedang berlangsung," Shapira kata.

Selama lebih dari 10 hari, Israel telah melancarkan serangan di Jalur Gaza yang diblokade.

Pejabat kesehatan di Gaza mengatakan 230 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak dan 39 wanita, telah tewas dan lebih dari 1.700 terluka dalam pemboman udara dan artileri.***

Editor: Sauqi Romdani

Sumber: Middle East Monitor

Tags

Terkini

Terpopuler