Diplomat Korea Selatan Yakin AS Akan Temui Korea Utara untuk Bahas Masalah Nuklir

9 Februari 2021, 15:44 WIB
Ilustrasi Nuklir /Photo by Markus Distelrath from Pexels

SEMARANGKU – Diplomat Korea Selatan yakin AS akan menemui Korea Utara untuk membicarakan masalah nuklir, berikut penyebabnya.

Chung Eui-yong, seorang diplomat yang kini menjabat sebagai Menteri Luar Negeri baru Korea Selatan mengatakan keyakinannya tentang koordinasi antara AS dan Korea Utara.

Sebelumnya terdapat tanda-tanda perbedaan pendapat antara AS dan Korea Utara, namun diplomat Korea Selatan tersebut yakin mereka akan berkoordinasi.

Baca Juga: Cho Seung Woo dan Park Shin Hye Kompak di Set Sisyphus: The Myth Jelang Tayang Perdana

Baca Juga: Film Korea Selatan Minari Dinominasikan untuk 10 Kategori di Critics Choice Awards ke-26

Begini kata diplomat Korea Selatan yang yakin AS akan temui Korea Utara untuk bahas masalah nuklir

Sebagai penasihat keamanan nasional pertama Presiden Moon Jae-in dari tahun lalu, Chung membantu memfasilitasi pertemuan puncak Moon dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan berusaha untuk mencoba menghubungkan Pyongyang dan Washington.

Pencalonan Chung datang dua hari setelah Moon meminta Presiden AS Joe Biden untuk mengadakan dialog dengan Korea Utara untuk membangun kemajuan yang dibuat oleh Kim dan mantan Presiden AS Donald Trump pada pertemuan puncak pertama mereka di Singapura.

Chung memainkan peran tambahan dalam mengatur KTT Singapura 2018 antara Kim dan Trump. Namun dia dituduh menyesatkan Pyongyang dan Washington tentang potensi kesepakatan menjelang KTT kedua mereka yang gagal di Vietnam pada 2019.

Baca Juga: Gong Hyo Jin Didekati Penulis Drama Korea Terkenal untuk Woman of Crisis yang Tayang di Netflix

Baca Juga: Peringati Hari Pers Nasional 2021, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Minta Hal Ini ke Pemerintah

Sekutu telah menunjukkan tanda-tanda gesekan sejak itu, dengan Seoul ingin membuka kembali prakarsa ekonomi antar-Korea sementara Washington mendesak proyek-proyek itu harus mengikuti kemajuan Korea Utara dalam membongkar program nuklirnya.

Chung menyatakan keyakinannya dalam berkoordinasi dengan pemerintahan baru Presiden AS Joe Biden, dengan mengatakan denuklirisasi awal semenanjung Korea adalah tujuan bersama.

"Menyelesaikan masalah ini merupakan tugas yang sangat penting yang tidak bisa lagi ditunda," kata Chung kepada wartawan.

Baca Juga: Cara Lapor Jika Tidak Dapat Bantuan Tunai BST Rp300 Ribu Bulan Februari, Bisa Via WA

Baca Juga: HORE! Bansos BST Rp300 Ribu Bulan Februari Cair, Cek Penerimanya Di Sini!

“Pada dasarnya tidak ada perbedaan besar dalam posisi kedua belah pihak. Mengingat aliansi yang solid, saya yakin tidak akan ada masalah besar dalam koordinasi meskipun ada sedikit perbedaan."

Biden belum mengumumkan kebijakan baru Korea Utara, tetapi mengatakan selama debat presiden pada bulan Oktober dia akan bertemu Kim hanya jika dia setuju untuk "menarik" kapasitas nuklir negara itu.

Perdana Menteri Korea Selatan Chung Sye-kyun mengatakan kepada Reuters bahwa kedua belah pihak harus mengejar kesepakatan sementara termasuk penghentian kegiatan nuklir Korea Utara dan pemotongan programnya sebagai imbalan atas beberapa keringanan sanksi.

Baca Juga: Penjelasan Polri Terkait Ustaz Maaher At-Thuwailibi yang Meninggal Dunia di Rutan

Korea Utara telah menawarkan untuk menghapus fasilitas nuklir utamanya dengan imbalan pencabutan sanksi-sanksi utama PBB, tetapi Amerika Serikat mengatakan Pyongyang juga harus menyerahkan senjata nuklir dan bahan bakar bomnya.***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler