Tragis, Drone Prancis Serang Acara Pernikahan di Mali, Ini Alsannya!

9 Januari 2021, 07:46 WIB
Ilustrasi Serangan drone Prancis /Pixabay/SpaceX-Imagery/

SEMARANGKU – Serangan udara berupa drone atau pesawat tanpa awak yang diduga dari kelompok militer Prancis, menyerang daerah Douentza yang terisolasi di Mali, Afrika Barat.

Tragisnya, serangan drone yang diduga dilakukan kelompok militer Prancis ke Mali, Afrika Barat tersebut bertepatan dengan acara pernikahan di daerah itu, sehingga mengakibatkan 19 orang tewas di tempat termasuk ayah pengantin pria dan tujuh orang mengalami luka parah.

Salah satu orang dalam acara pernikahan itu mengungkapkan bahwa penyerangan drone yang diduga dari kelompok militer Prancis memiliki sasaran untuk menumpaskan para kelompok teroris al-Qaeda dan Daesh. Namun, dia mengungkapkan dirinya tidak tahu soal kelompok teroris pada lokasi tersebut sehingga menyasar ke warga sipil di Mali, Afrika Barat.

Baca Juga: Resmi, Akun Twitter Donald Trump Ditutup Permanen, Ini Alasannya!

Baca Juga: Andin Lelah! Ingin Menyerah Kejar Cinta Aldebaran, Minta Cerai? Bocoran Ikatan Cinta RCTI 9 Januari

"Mereka yang tewas adalah warga sipil," terang Hamadoun Dicko, dikutip dari Pars Today, yang melansir dari Reuters Sabtu, 9 Januari 2020.

"Apakah ada jihadis di sekitar pada saat penyerbuan atau tidak, saya tidak tahu," terangnya.

Sementara itu, Militer Prancis membantah laporan saksi mata dan laporan lain yang menyalahkan serangan udara Prancis atas kematian warga sipil di daerah tersebut. Namun, dirinya mengklaim bahwa sasaran dari drone tersebut untuk para kelompok teroris Islam.

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Hari Ini Sabtu, 9 Januari 2020 Ada Sinema Spesial: Raja Dangdut

Baca Juga: Waduh! BPOM AS Laporkan Varian Baru Virus Covid-19 Bisa Membuat Hasil Negatif Saat Dites

Sebelumnya, hubungan Afirka Barat dengan Prancis semakin memanas saat meningkatnya sentimen anti-Prancis dan perlawanan bersenjata di seluruh negara Afrika Barat sebagai tanggapan atas kehadiran militer yang sudah pernah menjajahnya selama delapan tahun.

Prancis mempertahankan kekuatan militer lebih dari 5.100 di Mali dan sejumlah lokasi bekas koloni lainnya di Afrika Barat dalam upaya melawan militan yang diklaimnya terkait dengan kelompok teroris al-Qaeda dan Daesh.

Sebab, tentara Prancis tewas di Mali dalam beberapa hari terakhir dan warga Mali telah memprotes kehadiran militer Prancis di jalan-jalan serta di platform media sosial.

Baca Juga: Film Korea Dejavu Tayang Malam Ini, Catat Jam Tayang di Jadwal TV Trans 7 Sabtu, 9 Januari 2021!

Baca Juga: WHO Minta Negara Kaya Bantu Negara Berkembang untuk Pasok Vaksin Covid-19, Ini Katanya

Dua tentara Prancis tewas awal pekan ini ketika ledakan menghantam kendaraan lapis baja mereka selama misi pengumpulan "intelijen" di wilayah Menaka timur Mali, sehingga jumlah tentara Prancis yang tewas di negara itu menjadi lima puluh.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Pars Today

Tags

Terkini

Terpopuler