SEMARANGKU - Dua orang Rusia yang menjadi diplomat di Belanda dikabarkan akan diusir oleh pihak Belanda.
Pengusiran 2 orang Rusia dari Belanda tersebut disampaikan oleh pihak Badan Intelejen Belanda pada tanggal, 11 Desember 2020 lalu.
Menurut penjelasan, Belanda mengusir dua orang Rusia tersebut dengan alasan diduga dua orang Rusia itu merupakan mata-mata yang tergabung dalam Badan Intelejen Luar Negeri Rusia.
Baca Juga: Habib Rizieq Tak Bisa Tutupi Barang Bukti Karena Polisi Sudah Lakukan Hal Ini
Baca Juga: Habib Rizieq Hanya Ditahan 20 Hari, Polisi Beberkan Alasan Penahanan
Dua orang Rusia itu dikhawatirkan akan mencuri industri teknologi tinggi di Belanda.
Dilansir dari YC News, penjabar Belanda mengatakan bahwa dua orang Rusia tersebut bekerja sebagai diplomat di Kedutaan Besar Rusia di Den Haag, Belanda.
Penjabat itu juga menyebut bahwa dua orang Rusia tersebut tengah menargetkan industri teknologi tinggi milik Belanda dan pihak Belanda menganggap orang seperti itu adalah orang yang berbahaya untuk negaranya.
Baca Juga: Pilkada Serentak 2020 Belum Berakhir, Ini Tahapan Lanjutan Usai Penghitungan Suara
Baca Juga: Polda Metro Jaya Beri Kebebasan ke 5 Tersangka Kasus Petamburan, Pilih Ditangkap Atau Serahkan Diri
Usai muncul pernyataan terkait pengusiran warga Rusia dari Belanda itu, Menteri Dalam Negeri Belanda, Cassia Olangren langsung memanggil duta besar Rusia untuk Belanda.
Pihak Rusia justru menyebut apa yang dilakukan Belanda kepada dua orang Rusia tersebut tidak mmemiliki dasar, serta tuduhan kepada dua orang Rusia itu juga tidak berdasar.
Bahkan pihak Rusia menyebut pengusiran yang dilakukan Belanda adalah sebuah provokasi.
Baca Juga: NASA Umumkan Gerhana Matahari Total Senin Depan untuk Negara Ini Saja, Indonesia Termasuk?
Baca Juga: Habib Rizieq Resmi Ditahan Polda Metro Jaya Dalam Kurun Waktu dan Tempat Ini…
Ini merupakan bukan hal baru bagi Belanda, sebelumnya di tahun 2018, Belanda telah mengusir orang Rusia setelah dituduh melakukan serangan siber kepada Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) di Den Haag, Belanda. ***