Kisah Nyata, Bikin Haru Pertemuan Anak dan Ibu yang Terpisah 12 Tahun Usai Melarikan Diri dari Afghanistan

- 28 Agustus 2021, 19:20 WIB
Kisah Nyata, Bikin Haru Pertemuan Anak dan Ibu yang Terpisah 12 Tahun Usai Melarikan Diri dari Afghanistan
Kisah Nyata, Bikin Haru Pertemuan Anak dan Ibu yang Terpisah 12 Tahun Usai Melarikan Diri dari Afghanistan /SARAH MEYSSONNIER/REUTERS

SEMARANGKU – Sebuah kisah nyata dan haru ini datang dari Prancis tempat salah satu pengungsi Afghanistan bernama Shakiba Dawod tinggal, usai lari dari negaranya.

Ia telah tinggal dan terpisah dari ibu dan keluarganya selama 12 tahun karena melarikan diri dari ancaman Taliban di Afghanistan.

Kini ibu dan anak itu dapat bertemu kembali, usai Dawod berhasil mengeluarkan keluarganya dari Afghanistan melalui Kabul.

Baca Juga: Australia Akhiri Evakuasi di Afghanistan Usai Serangan Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul

Keduanya terlihat menangis tersedu-sedu sambil membelai kepala satu sama lain ketika bertemu.

Dawod yang telah terpisah dari ibunya, Qadira yang berusia 56 tahun pun bergegas memeluknya ketika bertemu di pusat penerimaan.

Qadira, berhasil kabur dari Afghanistan dengan menggunakan penerbangan penyelamatan bersama putri dan tiga putra lainnya.

Dalam potret yang dibagikan Reuters, keduanya terlihat terisak-isak menangis usai melihat wajah satu sama lain.

Baca Juga: Amerika Siapkan Pesawat Tempur, Waspadai Serangan Susulan ISIS di Bandara Kabul Afghanistan

“Ada banyak emosi hari ini,” ujar Dawod dikutip Semarangku melalui Reuters.

“Saat saya melihat ibu saya berlari ke arah saya, semua ketakutan itu hilang,” tambahnya.

Dawod mengatakan bahwa keluarganya merasa harus meninggalkan Afghanistan karena tekanan dari penguasa baru Taliban.

Seorang saudara laki-lakinya telah dibunuh oleh Taliban pada tahun 2019 karena bertugas sebagai tentara di Afghanistan.

Keluarga Dawod mengatakan bahwa mereka telah menghabiskan waktu berhari-hari dan tidak berhasil untuk keluar dari kerumunan orang serta pos pemeriksaan militer.

Diketahui bahwa keluarga Dawod kesulitan karena pos pemeriksaan militer telah memblokir akses menuju bandara Kabul.

Keluargnya akhirnya bisa pergi usai Dawod membantu mereka dengan menghubungi kontingen Prancis di bandara.

Mereka kemudian diterbangkan dari Kabul dengan menggunakan pesawat Prancis.

“Saya tidak tahu bagaimana kami sampai di sini. Ini seperti mimpi,” ujar Mahdi salah satu saudara laki-laki Dawod.

Dawod menjelaskan bahwa kondisi di Afghanistan membuat harapan serta impian wargnya hancur.

“Di Afghanistan semuanya runtuh, harapan dan impian mereka hancur,” ujar Dawod usai bertemu keluarganya.

“Saya harap saya dapat membantu mereka untuk bermimpi kembali dan membangun kembali kehidupan mereka,” lanjutnya***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x